Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Inilah Pendukung Jokowi

24 Maret 2012   00:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:34 1494 2
Selamat berjuang, Pak Jokowi. Rakyat Solo dan Gubernur Jateng telah mengikhlaskan perjuanganmu.

Demokrasi berarti meletakkan kekuasaan di tangan rakyat. Untuk mewujudkan jargon itu, demokrasi menggunakan dua cara. Jika rakyat berjumlah banyak, demokrasi menggunakan azas perwakilan. Namun, rakyat dapat menggunakan hak pilihnya jika rakyat berjumlah terbatas atau terjangkau melalui pemilihan langsung. Itulah makna demokrasi yang digunakan negeri kita dan mungkin digunakan pula oleh bangsa lain.

Berkenaan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, kita telah mengenal satu per satu kandidat dan peluangnya. Masing-masing kandidat tentu memiliki keunikan sebagai kelebihan dan juga kekurangan alias cacat. Maka, tentunya kita tidak mungkin dapat memilih pemimpin yang sempurna. Justru kekurangan itulah yang menjadi tugas kita untuk mengingatkannya jika pemimpin itu melakukan pelanggaran. Maka, tentu saja kita mesti berusaha menjadi rakyat yang bijaksana untuk menentukan pilihan. Sekali salah pilih berkali akan menyesali.

Semalam, saya mendapat bertubi kiriman SMS. Pesan melalui ponsel itu dikirim oleh beberapa sahabat yang tinggal di Jakarta. Para pengirim SMS itu menyampaikan informasi nan unik. Keunikan SMS itu terletak pada isi informasi. Tak lain adalah kehendak para konstituen alias para pemilih dan cara yang akan digunakan untuk memenangkan pilihannya.

Baiklah, saya akan mengutip percakapan SMS semalam:

Pengirim: Sosok Jokowi luar biasa. Ibu2 RT di Jatipadang Jaksel iuran tanpa perintah siapapun. Untuk kemenangan pak de Jokowi. Mantap!

Balasan: Bagus banget. Salut. Saya kenal beliau sebagai pejabat, pengusaha, dan donator. Seorang miliarder yang rendah hati. Salah satu pabriknya 3 km timur rumahku. Salam untuk ibu2. Mksh.

Pengirim: Ya, Pak. Warung2 warteg juga siap nyumbang buat pak de. Lawannya xxxx, xxxx, Cuma ngandalno duit. Muga2 dukungan kalangan bawah menangkan pak de Jokowi. Amien.

Balasan: Saya tak berpamrih apapun menulis ini kecuali ingin Jakarta lebih tertata. Makasih.

Benar-benar saya terharu mendapat kiriman SMS itu. Benar-benar kabar yang teramat menyentuh sanubari. Sungguh rakyat kecil Jakarta merindukan sosok pemimpin yang benar-benar dapat ngayomi dan melayani mereka. Maka, mereka benar-benar berharap agar pilihannya menjadi pemenang. Demi pencapaian itu, mereka pun rela merogoh kocek dan tak pernah berharap balas kecuali Jakarta menjadi lebih baik karena dipimpin pemimpin yang baik pula.

Saya bukanlah penduduk Jakarta sehingga saya pun tak memiliki hak untuk memberikan suara. Namun, kebetulan saya mengenal Pak Jokowi dengan baik. Sempat beberapa kali saya bertemu beliau dan bertegur sapa untuk beragam kepentingan. Maka, tentu saya perlu menyampaikan informasi ini untuk diketahui warga Jakarta sehingga mereka tidak salah menggunakan hak pilihnya. Tak ada secuil pun pamrih atas semua informasi yang pernah saya sampaikan kecuali kehendak agar Jakarta menjadi lebih baik.

Memang Jokowi benar-benar telah menjadi pemimpin yang membumi. Pemimpin yang terkenal dan dikenal begitu dekat dengan rakyat. Pemimpin yang mau terjun langsung untuk mengatasi begitu banyak keruwetan yang diderita rakyat. Dan pemimpin yang tak haus kekuasaan dan atau jabatan jika jabatan itu berniatkan mencari materi alias kekayaan.

Sejauh informasi yang saya miliki, Jokowi dikenal sebagai pengusaha mebel yang sukses. Karena mampu menjaga kualitas produknya, barang-barangnya diterima pasar Amerika dan Eropa yang konon begitu sulit ditembus. Dan kebetulan pabrik Jokowi hanya berjarak sekitar 3 km dari rumahku.

Sejauh informasi yang saya miliki, Jokowi dikenal sebagai miliarder alias pengusaha kaya raya dengan asset puluhan miliar rupiah. Namun, pembawaannya benar-benar jauh dari kesan sebagai pribadi kaya. Wajahnya, bajunya, makanannya, dan bahkan mobilnya terpampang biasa-biasa saja. Jika memang berkehendak, Jokowi bisa membeli semua keinginan yang diinginkannya.

Sejauh informasi yang saya miliki, Jokowi adalah sosok yang teramat dermawan. Selama dua periode menjadi Walikota Solo, belum pernah sekalipun beliau mengambil gajinya. Konon gajinya diberikan kepada yayasan social dan juga keagamaan. Jokowi hanya menggunakan secuil haknya sebagai walikota jika memiliki tugas kedinasan. Selainnya, semua dibiayai dari kantong pribadi.

Sejauh informasi yang saya ketahui, Jokowi adalah pemimpin yang selalu melakukan tindakan langsung. Jokowi langsung memberikan contoh kerja disiplin sehingga beliau pagi-pagi benar sudah tampak di kantor atau bekerja lainnya. Jika mendapat undangan, beliau selalu menepati waktu dan menyelesaikannya pun tepat waktu. Semboyan beliau: satu jam di kantor dan sisanya memantau rakyatnya secara langsung.

Sejauh informasi yang saya ketahui, Jokowi adalah sosok teladan yang begitu disegani semua kalangan. Saya masih mengingat kejadian ini dengan jelas. Ketika akan melakukan relokasi sekitar 5000 Pedagang Kaki Lima (PKL), Jokowi berada di tengah-tengah rakyatnya. Bayangkan, lima ribu PKL! Jokowi langsung mengiring rombongan itu seraya memberikan semangat kehidupan baru yang lebih baik. Tak suka main pentung demi sekadar mengejar ambisi.

Kabar baik terhembus dari Kantor Gubernur Jawa Tengah. Pak Bibit Waluyo, Gubernur Jawa Tengah, telah memberikan restunya. Pak Gubernur mengikhlaskan Jokowi untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dahulu, kabar tak sedap yang sempat berhembus atas keretakan hubungan kedua tokoh ini pernah digunakan oleh seteru Jokowi. Kini, hubungan keduanya sudah terjalin harmonis kembali. Maka, para seteru itu pun terkalahkan dengan sendirinya.

Kini, Jokowi dapat bernafas lega untuk mewujudkan keinginnya menata Jakarta. Jokowi merasa memiliki kewajiban untuk menata ibukota negaranya. Sebagai pintu masuk pertama, tentunya Jakarta harus ditata karena itu akan menjadi kesan pertama yang didapat setiap pendatang. Jika Jakarta tertata baik, tentu para pendatang akan menceritakan kebaikannya kepada yang lain. Namun, kesan buruk pun akan tersebar jika Jakarta masih semrawut seperti sekarang.

Perasaan ini sepertinya dimiliki oleh warga Jakarta. Mereka sudah tak kuat lagi menahan keinginan untuk memiliki pemimpin yang benar-benar dapat menjadi teladan baginya. Begitu deras kampanye negatif ditujukan kepada Jokowi, tetapi warga Jakarta benar-benar tak peduli. Bahkan, mereka berani menyokong semua keperluan Jokowi demi mewujudkan keinginan itu. Sebuah keinginan yang wajar karena sudah bosan dengan kehidupan yang tak kunjung berubah. Semoga keinginan warga Jakarta didapat. Amin.

Teriring salam,

Johan Wahyudi

Sumber gambar: Sini

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun