Empat hari di Jakarta (Minggu-Rabu, 6-9 Juni 2010) benar-benar saya dibuat terkesan. Tidak disebabkan panorama Jakarta yang serba macet. Atau, tiang-tiang penyangga langit. Tidak pula oleh sajian hidangan nan lezat. Namun, perlakuan para sahabatku yang sedemikian baik. Sangat baik.
Malam pertama, saya dijemput sahabatku bernama Kusbiantoro di Terminal Kampung Rambutan. Usai mendarat di Bandara Sukarno Hatta, saya diminta naik bus DAMRI. Ternyata, bus-nya bagus. Sekitar 1.5 jam, saya menikmati perjalanan Bandara-Terminal Kampung Rambutan.
Sahabatku ini adalah teman satu kos semasa di Yogyakarta. Sahabatku ini menjadi pemain bola kenamaan. Dia adalah “penguasa” Gelanggang Mahasiswa UGM. Tahun 1997, kami berpisah. Kami tidak mengetahui perkembangan nasib.
Setelah 11tahun berpisah, kami bertemu lagi pada 2009. Swaktu saya ada acara ke Jakarta, saya mendapat informasi bahwa sahabatku ini telah menjadi “orang penting” di jajaran Pemda Provinsi DKI. Dan ternyata benar. Sahabatku menjadi pejabat penting. Kami pun berpelukan. Tak terasa, air mata pun sempat menetes. Kerinduan 11 tahun itu terobati. Dan kenangan itu berlanjut hingga kini. Saya diajak berkeliling Jakarta dengan Chevrolet Sportiva mewahnya.