Sudah sejak lama, para ilusionis telah menggunakan berbagai ilusi optik untuk menyesatkan penglihatan penonton dengan trik mereka. Rahasia dari trik semacam itu cukup mudah: susunan optik yang menggunakan cermin dan lensa sedemikian rupa sehingga sinar dipantulkan pada sudut yang tepat.
Prinsip yang sama digunakan dalam alat sinar-X tiruan yang ditemukan pada abad ke-20, dan periskop yang digunakan pada kapal selam. Efek ilusi optik (atau efek mispersepsi realitas) dalam beberapa hal merupakan alternatif untuk tembus pandang.
Lebih-lebih lagi, saat ini ada sejumlah penelitian yang dikhususkan tepatnya ke ilusi optik, yang terlihat pada pandangan pertama seperti efek tembus pandang.
Alat sinar-X tiruan memungkinkan orang melihat cahaya melewati benda-benda buram, bukan hanya kertas tebal tetapi bahkan pisau, yang sebenarnya tidak bisa ditembus oleh sinar-X. Pada 1890-an orang bisa membeli alat aneh ini. Perelman, penulis buku Physics for Entertainment, mengatakan bahwa dia ingat betapa bingungnya dia pada masa itu, ketika dia masih seorang anak sekolah, ketika melihat perangkat yang cerdik ini untuk pertama kalinya.