Vanadium dan Krom sama-sama termasuk logam transisi atau logam tanah periode 4 dalam tabel periodik. Vanadium masuk dalam golongan 5 dan Vanadium golongan 6.
Vanadium
Vanadium memiliki nomor atom 23. Vanadium bisa ditempa dan diregangkan tanpa terputus. Logam yang keras dan kuat ini mudah dibentuk.
Vanadium ditemukan pada 1801 dan memiliki beberapa nama sebelum nama Vanadium dipilih. Andres Manuel del Rio, ahli mineral Spanyol, pertama kali menyarankan keberadaan unsur baru ini, setelah mempelajari bijih timah merah-coklat, yang sekarang dikenal sebagai Vanadinite, yang dihargai oleh kolektor mineral hingga hari ini karena kristal merahnya yang indah.
Pada awalnya, del Rio menyebut unsur baru itu Panchromium yang bermakna "banyak warna," karena berbagai senyawa warna-warni yang dihasilkannya. Tetapi pada 1803, dia menyebutnya Eritrono (atau Erythronium, dari kata Yunani untuk "merah"), karena bubuk putih yang dihasilkan dari mineral berubah menjadi merah setiap kali dia memanaskannya atau mereaksikannya dengan asam.
Pada 1805, del Rio memberikan sampel bubuk putih itu kepada penjelajah dan ilmuwan Jerman terkenal, Alexander von Humboldt, yang mengirimkannya ke kimiawan Prancis Hippolyte-Victor Collet-Descotils. Kimiawan Prancis itu mengira bahwa unsur baru di dalam bubuk putih itu adalah Krom, yang telah ditemukan hanya beberapa tahun sebelumnya. Collet-Descotils memberitahu Humboldt bahwa dia tidak menemukan adanya unsur "baru." Humboldt lalu memberitahu del Rio, yang secara terbuka menolak klaimnya.
Barulah pada 1869 Vanadium pertama kali dimurnikan oleh kimiawan Inggris Henry Roscoe.