Kenapa saya mengangkat tema ini? Karena saya melihat bahwa jika seseorang berada dalam kesusahan besar, maka pilihan yang dia buat pun sudah tidak didasarkan nalar, sebuah kemustahilan yang terlihat oleh orang lain yang dalam keadaan baik-baik saja.
Ternyata para leluhur yang telah mendahului kita juga melihat ada pilihan atau harapan yang tak mungkin bisa diwujudkan, dan dengan demikian mereka pun menuangkan kearifan mereka ke dalam peribahasa-peribahasa dari mana kita bisa memetik kearifan itu, menjadi arif, dan tidak membuat pilihan atau harapan yang mustahil.
KKBI juga mencatumkan kata lengkara yang bermakna: mustahil, tidak boleh jadi, atau tidak mungkin ada.
Contoh-contoh peribahasa Indonesia tentang kemustahilan:
1. Bagai menegakkan benang basah (Melakukan suatu pekerjaan yang mustahil akan berhasil).