Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kabut, Kupu-Kupu dan Perempuanku

21 Juni 2013   16:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:38 118 0
Kau, perempuanku

masih seperti yang lalu-lalu

setengah terjaga, kau bersanding kabut

sesaat bermimpi, menepilah ke bumi

sebelum benar-benar usai

pada senandung lonceng pagi

..dan cahaya yang membasuhmu pertama-tama

menguap segera imajiku, tentangmu segala

yang bernyanyi bagai capung, kupu-kupu dan bunga

Aku hendak terjaga kali ini

sekedar meyakinkan lamun rapuh ini

bukan, bukan, ini bukan ilusi!!???

Masih pada pendar dan rona yang tersisa

sesaat menjelma bayang. Membuat segala tersentak

risau yang bergerak-gerak nan merendah pada bumi basah

masih sempat kulihat kupu-kupu terakhir pada langit yang kian ungu

juga senyum, langkah yang anggun, lagu syahdu

saat senja meredup, aku tahu itu kau, perempuanku

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun