Menjelang perhelatan pemilu 2014, para pedagang di Parlemen (parpol), gencar menawarkan barang dagangannya, disertai promosi yang cukup menggiurkan.
"dipilih dipilih, kualitas bintang 5 harga kaki 5," demikian teriakkan seorang pedagang sambil memamerkan barang dagangannya.
Sepanjang perjalanan sering dijumpai poster poster yg menampilkan gambar caleg dari suatu parpol. Ada yg tinggi tegap dan berkumis lebat , sampai yang cantik plus sexy atau sosok yg anggun dng balutan assesories keagamaan. bahkan ada sosok yang wajahnya sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang, karena sosok tersebut sering tampil di televisi (sinetron).
Ibarat menjual makanan, kita hanya diperlihatkan bentuk atau kemasan dari makanan tersebut tanpa ada penjelasan lebih lanjut, misalnya : apakah makanan tersebut higienis, apakah tidak mengandung zat2 yang membahayakan tubuh, dsb
Begitulah kecendrungan yg dilakukan Parpol dalam mengkampanyekan caleg mereka, gak peduli kualitas atau rasa, yang penting si caleg bisa dikemas dengan baik dan berharapa ada pembeli yang tertarik. Sehingga tidak asing bila nama nama seperti : Ikang Fawzi, Dessy Ratnasari, Jeremy Thomas (Pan), Jamal Mirdad, Irwansyah (Gerindra), sampai Mat Solar (pemeran Bajuri) ikut beraksi memperebutkan kursi dewan.
Mereka (parpol) menganggap figur2 yg ditampilkan sebagai caleg, dapat merebut hati masyarakat, sehingga perolehan suara parpol tesebut melambung. Kesannya Parpol tidak lagi peduli apakah para caleg tsb mempunyai kemampuan yang baik untuk menyampaikan aspirasi pemilihnya atau mengawal kebijakan yang dijalankan pemerintah, yang penting DAGANGAN LAKU.
Pesan :" jangan makan suatu jajanan yg tidak jelas kandungannya, spy anda terhindar dari hal2 yg tidak dinginkan (misal sakit)."
Begitupun halnya dengan para caleg, jangan memilih orang yang tidak jelas rekam jejaknya, kalo anda tidak ingin negri yang kita cintai ini sakit, karna perilaku buruk para politisi.
Mungkinkah Golput lebih baik ketimbang salah memillih....???