Sejumlah sopir angkot meminta kebijakan pemerintah tentang kenaikan tarif dari Rp5 ribu menjadi Rp7 ribu.
"Meski belum ada surat keputusan, minimal pemerintah keluarkan edaran dulu, karena sebagian besar penumpang belum ada pengertian," kata Jun salah satu peserta aksi.
Ia juga mengungkapkan, jika belum ada kenaikan tarif, akan berpengaruh pada angsuran koperasinya.
"Angsuran bisa bolong kalau begini pak, keluarga terdekat kita saat ini adalah koperasi, saat kita perlu uang, koperasi dengan cepat beri pinjaman dibandingkan kita pinjam pada keluarga sendiri, jadi tolonglah pemerintah secepatnya keluarkan penyesuaian tarif baru," ungkap Jun.