Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerbung

Pembelaan | Alur Cerita - Bakwan Fight Back Episode 14 - POV Dirgantara

27 Oktober 2024   16:50 Diperbarui: 27 Oktober 2024   16:55 25 2
Pagi baru telah tiba, Karis berangkat kesekolah setelah membersihkan kamarnya. Ia pergi menghampiri motornya, Michele. Karis menaiki Michele sampai ke sekolah. Karis berharap hari ini ia belajar sesuatu yang bermanfaat, tetapi ia tidak berharap banyak pada Pak Yoo, ia hanya ingin membanggakan ayahnya. Karis masuk parkiran dan pergi ke sekolah, ia menghiraukan anggota geng terkutuk di parkiran. Tetapi dair kejauhan, Karis melihat Medi. Karis malas bertemu dengan Medi hanya mendiamkan Medi. Sampai Medi memanggil Karis :"Eh Ris, lu maish gamau berbicara? Nih kunci pintu ruangan Pak Yoo (Sambil memberikan kuncinya), seperti yang kemaren udah gua bahas". Karis bertanya dimana ia mendapatkan kunci ini, tetapi Medi tidak menjawab pertanyaannya, malahan ia berkata :"Bukan urusan lu ya, urusan lu cuma ambil soal ujian dari ruangan Pak Yoo dan kaish ke gua, setelah itu gua akan kasih tau semua yang lu mau tau. Inget ya sekali lagi, pilihannya ada di lu, gua bakal pancing Pak Yoo keluar pas istirahat. Inget itu". Karis mulai malas berbicara dengannnya kemudian berjalan menjauh sambil berpikir-pikir kembali, apa yang harus ia lakukan. "Ada kemungkinan sih dia tau tentang Inok, tetapi ga masuk akal dia bilang Inok belum mati! Aneh, ini pilihan yang harus gua pilih sih. Tapi gila dia nyuruh gua ambil soal, udah gila tuh orang. Apa yang harus gua lakuin ya? Dia udah kasih kunci sih, tapi gua gatau dah apa yang harus gua lakuin ya. Aduhh, gua pikir hari ini bakalan jadi hari yang baik, tetapi kenapa pagi ini udah dikasih dilema ya?" Pikirnya sambil berjalan ke kelas. Sesampainya di kelas, ia disambut oleh Jeje :"Adohhh! Karis, udah dateng ya? Si Kai mana yaa, Ris bagi duit dong ris!". Niko menyambung :"Gua juga dong ris!", tetapi Karis bertanya jika mereka tidak bosan-bosannya mengganggu orang. "Lah justru kita bosen kalo gaada yang bisa diganggu" Kata Jeje, "Iyaa, butuh banget nih" Sambung Niko. Sambil memalak, Jeje juga mencari Kai yang hilang entah kemana, dipanggil-panggil ga jawab, kebingungannya membuat Jeje stress. Kemudian Niko pergi memalak orang lain dan Jeje kembali meminta pada Karis :"Ayo dong ris, nih gua ada 100 rb nih bisa tambahin, ayo lah riss". Tak lama Kai datang dan Jeje menyahutnya :"Kai! Liat nih si Karis, ayo kita-... eh, woi Kai!". Kai terlihat berpaling dan tidak ingin mendengar kan Jeje. Jeje berusaha memanggilnya sampai mendekat juga, tetapi Kai tetap tidak ingin mendengar. "Eh, lu apain si Kai kemaren, hah?" Tanya Jeje geram pada Karis. "Gatau lah temen lu, lu yang urusin sendiri aja" Jawan Karis sambil memalingkan pandangannya pada kaca. Terdengar suara Jeje dari belakang :"Lu marah ama si Karis? Lu ngapa ngehindar? Badan lu bau". Kai sempat berpindah tempat. Jeje terlihat bingung mulai terdengar mengancam :"Kai, lu ngapa diem-diem aja" Jeje memanggil Niko dan membawanya ke Karis dan Kai :"Niko, nik. Nih dua orang ini aneh hari ini, liat si Kai dah". "Kalo si rambut tomat sih emang udah aneh dari awal" Kata Niko mengejek, mereka berdua tertawa dan kembali meminta duit Karis. Kai kemudian pergi keluar kelas, Jeje mengejar Kai sambil memanggil-manggil namanya. "Aduhhh, ada apaan sieeehhh" Tanya Niko menggerutu. Karis mengeluh bahwa masih banyak yang belum berubah di sekolah ini. Ia bingung, bagaimana cara menghapus pembullyan. Karis memutuskan pergi ke toilet, melihat Kai keluar dari kamar mandi berkata :"Berisik banget sih kalian" dan Niko Jeje mengejar Kai. Karis kemudian bertanay pada dirinya, "ada apa ya?". Ia berasumsi Kai akhirnya sadar akan sikapnya, terlihat muka Kai juga pucat hari ini. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun