Banyak yang mengatakan bahwa cinta pertama sulit dilupakan. Ya,benar saja butuh waktu beberapa tahun untuk aku dapat melupakan semua dan berteman biasa-biasa saja sekarang. Waktu memang menyebuhkan. Mereparasi luka, membuat luka baru sampai lupa apa itu luka. Dimulai dengan kisah ku pada saat duduk di bangku sekolah.
Cinta pertama ku bukan lah pria penggoda yang mencari-cari cinta. Dia adalah sosok laki-laki humoris dan peduli dengan semua orang. Bahkan dengan orang asing pun yang baru dia temui dijalanan. Dengan nya membuat ku belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Menjadi ingin menjadi sesuatu yang berguna. Walaupun masih duduk di bangku sekolah, dia selalu menjadikanku prioritas. Dia suka mengerjakan tugas kesenianku diaat aku tidak punya keahlian menggambar sedikitpun. Dia membuatkan ku intrsumen dengan gitar yang selalu dibawanya kemana-mana. Dia selalu menunggu dan mengantarku les disaat rumahku jauh lebih dekat daripada rumahnya. Dia membuatkan ku bekal disaat dia tidak pandai memasak. Aku diperlakukan seperti putri di negeri dongeng. Cinta pertama ku dulu pupus karena aku yang belum bisa bersikap dewasa. Tidak tau kapan harus mengalah, mempertaruhkan dan berjuang. Namun semakin dewasa aku mempelajari bahwa kita tidak akan pernah berhenti untuk belajar dewasa.