Namun demikian saya masih tergerak untuk menuliskan uneg-uneg saya, dan maaf sebelumnya karena saya terpaksa menyebut nama, tapi yakinlah itu untuk kemajuan kita bersama.
1. Buat kapten Arema, Pierre Njanka. Kami tahu anda pemain besar, pernah berlaga di Piala Dunia. Tapi please deh, jangan terlalu jumawa, kalo gak bisa dibilang sombong. Kelihatan sekali anda itu meremehkan skuad SFC. Sikap sombong, akan mempengaruhi emosi bermain dan akan mengurangi kesigapan di lapangan. Padahal filosofi bola itu bundar tetap ada sampai detik anda melakukan blunder. Kalau sikap ini tak anda benahi, saya tidak tahu kalau tim anda berlaga di Piala Champions Asia (LCA).
2. The best player of ISL tahun lalu, Kurnia Mega. Sungguh mengecewakan. Kebetulan anda main di Indonesia dimana peraturan disiplin banyak "terlupakan" sehingga masih bisa "ketawa-ketawi" ketika menerima pengalungan medali. Kebetulan pula malam itu, setelah menyaksikan SFC lawan Arema, saya menonton Athletico Bilbao VS Barcelona. Lihat, bagaimana David Villa langsung dikartumerahkan oleh wasit. Kejadiannya mirip-mirip saja dengan polah-nya si Kurnia Mega. Jaga emosimu bung, di kasta sepakbola asia nanti, sikap anda ini akan merugikan tim secara keseluruhan. Grow up man... be wise...
3. Arema, tolonglah kembali ke permainan anda ketika berlaga di ISL tahun lalu. kalau tidak, waduh rek bakal repot. Musuh di LCA, tentu akan lebih berat dari SFC. Sudah banyak tim kita bergelimpangan, jadi paling tidak kita cukup bangga (misalnya) melihat Arema menahan Gamba Osaka di Kanjuruhan. Community Shiel ini, harus menjadi pelajaran berharga.
4. Terus terang saya bangga dengan supporter Arema. Salut, andai SFC bisa memiliki daya dukung seperti itu.???
Terakhir, jika kita memang ingin memajukan sepakbola Indonesia, mulai saja dari diri sendiri. Gak usah mikirin petinggi PSSI. So Selamat berjuang AREMA...