Berdasarkan informasi yang di peroleh dari kegiatan tersebut diketahui bahwa target pertahun dosen yang dapat disertifikasi adalah 10 ribu per tahun. Kegiatan sertifikasi dosen ini telah dilakukan dari tahun 2008 sampai dengan sekarang.
Jenis sertifikasi yang dilakukan saat ini ada dua yakni, serdos kemdikbud (pembayaran tunjangan dosen dari APBN kemdikbud) dan sertifikasi mandiri (pembayaran tunjangan dosen dari yayasan). Sertifikasi mandiri ini menerapkan sistem penilaian dan kualifikasi yang sama dengan kemdikbud, bedanya hanya terkait dengan sumber pembayaran tunjangan saja.
Contoh serdos mandiri misalnya, ada PTS yang mengajukan sertifikasi dosen NIDK, maka pembayaran tunjangannya nanti di bayar oleh yayasan.
Munculnya sertifikasi mandiri ini karena pada saat ini pemerintah hanya sanggup membayar tunjangan untuk 10.000 orang per tahun sedangkan yang tidak terdanai saat ini pemerintah menggandeng pihak lain seperti yayasan di PTS.
Sistem sertifikasi yang dilaksanakan hari ini merupakan sistem baru yang lebih simple-modern-acountable-responsive-transparant (SMART). Perbedaan sistem sertifikasi yang baru dengan aplikasi Sister SMART ini meringkas 24 item/butir yang harus diisi, diubah menjadi 3 item saja (yakni video pengajaran max 30 menit, penelitian dan pengabdian).
Penilaian 3 item ini untuk vokasi akan dinilai sesuai dengan vokasi masing-masing. Saat ini dosen vokasi di PDDIKTI berjumlah lebih kurang 295.000 orang, taget dosen yang dapat dinilai setiap tahun adalah 30% , dimana 10% nya adalah vokasi.
Adapun latar belakang diluncurkan Sister SMART ini karena model lama terlalu menyita effort dosen di bidang administrasi, sehingga diharapkan sistem ini tetap bisa menjaga kualitas para dosen; selain itu Ditjen saat ini juga sedang menuju transformasi tata kelola PT yaitu pengurangan kegiatan administrasi melalui Sister.
Terkait dengan PAK(Penilaian Angka Kredit) juga akan di update di Sister baru ini, sehingga sangat berguna untuk mengurangii waktu upload data bagi dosen.
Oleh karena itu, pesan Pak Ditjen " Dosen harus sering update terkait dengan pekerjaannya di Sister".
Lebih lanjut dijelaskan, dengan sistem Sister SMART ini maka kualifikasi serdos dapat menjadi lebih singkat dan simpel, dimana model lama mulai dari terdaftar sampai dengan yudisium memerlukan durasi lebih kurang 70 hari, maka pada sistem baru ini diperkirakan selesai penilaian hanya dalam 40 hari.
Pada akhir kegiatan ini, Ditjen pendidikan vokasi menyatakan, "dosen di dorong untuk benar-nemar beraktualisasi dengan Tri Darma nya, untuk fokus menjadi SDM unggul, karena ini sesuai dengan UU; melindungi profesi dosen; meningkatkan proses dan hasil pendidikan; tidak hanya karir tapi juga memastikan link and match antara lulusan dengan dunia industri dan dunia kerja, sehingga kampus dapat menghasilkan lulusan yang match dan akhirnya menjadikan negara maju sesuai dengan pilar SDM.
Kegiatan ini dihadiri berbagai pihak sebagai nara sumber, yaitu:
1.Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
2.DR. BENY BANDANADJAYA, ST.,MTDirektur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi
3.Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed. sebagai Direktur Sumber Daya.
4.Seluruh tim serdos dan Seluruh tim Sister SMART serta para dosen seluruh indonesia
