2017. Kini sastra sudah mulai terlupakan. Terutama di kalangan remaja. Sastra seperti sudah kehilangan tempat terhormatnya di Indonesia. Bahkan bisa dibilang sastra sudah 'mati'. Tentu saja, masih banyak yang mencintai sastra sepenuhnya, namun tidak sebanding dengan remaja-remaja yang cenderung lebih senang membaca buku atau novel yang tidak memerlukan banyak pemahaman. Atau biasa kita sebut 'Roman Picisan'. Biasanya 'Roman Picisan' ini bercerita sederhana dan hampir selalu berhubungan dengan percintaan dua remaja dan akhirnya hampir selalu berbahagia. Saya tidak bilang 'Roman Picisan' semuanya buruk. Namun, untuk mencari satu saja sulitnya setengah mati. Kebanyakan penulis jaman sekarang lebih memilih menulis cerita yang mudah saja. Mudah ditulis, mudah menghasilkan uang. Nyatanya, 'Roman Picisan' tidak dapat mengalahkan sastra klasik yang ditulis dengan pikiran matang dan membutuhkan pemikiran yang lebih mendalam dibandingkan kebanyakan roman jaman sekarang.
KEMBALI KE ARTIKEL