Peningkatan konsentrasi gas emisi rumah kaca dianggap sebagai dalang utama perubahan iklim tak beraturan di bumi. Beberapa negara tak terkecuali Indonesia sedang mengkhawatirkan isu ini karena ditakutkan akan berdampak terhadap keberlangsungan ekonomi, politik, maupun dunia pendidikan ke depannya. Negara yang menyebut diri mereka sebagai negara maju dan super power sedang berlomba-lomba menciptakan suatu inovasi dan ide baru guna membantu negara lain supaya mampu menghadapi berbagai aspek permasalahan termasuk yang timbul akibat perubahan iklim. Selain itu, banyak organisasi maupun aliansi yang melakukan tugas besar untuk mencapai net zero emissions. Sebuah skenario ketika perusahaan tidak mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida daripada yang mereka keluarkan dari atmosfer. Bagi sebagian orang, garis akhirnya terletak pada tahun 2050 dan 2060, batas waktu yang ditetapkan oleh PBB untuk memerangi krisis iklim. Salah satu inovasi dari teknologi terbarukan saat ini adalah mobil listrik seperti Tesla. Mobil listrik Tesla telah menjadi pemimpin dalam upaya menuju net zero emissions dengan berbagai inisiatif dan teknologi yang mereka kembangkan. Fasilitas yang telah disediakan perusahaan produksi Tesla mampu mendorong lebih banyak orang untuk beralih ke kendaraan beremisi rendah.
KEMBALI KE ARTIKEL