Setiap tanggal 21 September diperingati sebagai Hari Perdamaian Dunia?.Merujuk situs resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hari Perdamaian Dunia tahun 2024 mengusung tema "Cultivating a Culture of Peace_" atau "Membangun Budaya Damai".
Namun sebelumnya, tahun 2008, Perluasan  NATO diungkap  secara Eksplisit pada KTT NATO, bulan April di Bukares. Ketika itu Georgia dan Ukraina di janjikan keanggotaannya.
Keprihatinan Russia bisa dipahami. Ahli hubungan Internasional, John Mearsheimer dalam Foreign Affairs, Akar utama krisis Ukraina saat ini. Krisis ini dilihat Putin sebagai " ancaman langsung atas kepentingan utama Russia".
Pada 22 Juni 2022, Eric Schlosser, menulis untuk majalah The Atlantic menyatakan, perang senjata nuklir oleh Rusia selama invasi sepertinya memberi kesan target serangan nuklir yang paling memungkinkan adalah: Detonasi nuklir di atas Laut Hitam yang tidak mengakibatkan adanya korban, tetapi menunjukkan ketetapan, telah melewati batas nuklir dan menandakan bahwa hal yang lebih buruk akan terjadi. Â
Serangan untuk memenggal kepemimpinan Ukraina, berupaya untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelenskyy dan para penasihatnya di dalam bunkernya.  Serangan nuklir terhadap target militer Ukraina, mungkin Pangkalan Udara atau depot perbekalan yang tidak dimaksudkan untuk merugikan warga sipil dan  Penghancuran kota Ukraina, mengakibatkan jatuhnya korban sipil secara massal dan menciptakan teror untuk mempercepat penyerahan diri, hal ini merupakan tujuan yang sama dengan motivasi terjadinya Serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki."
Pakar militer CSIS Mark Cancian menyarankan kemungkinan untuk meledakkan nuklir pada ketinggian atmosfer untuk menghasilkan getaran elektromagnetik (electromagnetic pulse) dan melumpuhkan perangkat elektronik.
Pada tanggal 7 September, The Washington Post melaporkan bahwa komando tinggi militer Rusia telah menerbitkan sebuah analisis yang mengatakan, senjata nuklir taktis tetap menjadi pilihan yang paling mungkin, untuk digunakan melawan Ukraina, sebagaimana yang disampaikan oleh Panglima Tertinggi Ukraina Valeriy Zaluzhnyi, yang menyatakan "Ada ancaman langsung dari penggunaan senjata nuklir taktis oleh Angkatan Bersenjata Rusia dalam keadaan tertentu... Juga tidak mungkin untuk sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan keterlibatan langsung negara-negara terkemuka dunia dalam konflik nuklir "terbatas", ketika kemungkinan Perang Dunia III sudah terlihat di depan mata."
Direktur Proyek Informasi Nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika Hans M. Kristensen mengatakan, "jika Anda memulai detonasi senjata nuklir di wilayah tersebut, Anda berpotensi mendapatkan luruhan radioaktif yang tidak dapat Anda kendalikan. Hal tersebut juga dapat menghujani pasukan Anda sendiri, sehingga melakukan hal tersebut di lapangan, bukan merupakan suatu keuntungan." Ia juga mengatakan bahwa masalah utamanya, kedua belah pihak berada dalam sistem Rusia, tetapi juga di masyarakat pada umumnya, ketika mereka membayangkan tentang senjata nuklir taktis sebagai sesuatu yang kecil, sederhana atau sesuatu yang hampir biasa saja."
Pada 1 Oktober 2022, Institute for the Study of War berpendapat bahwa tentara Rusia "hampir dipastikan tidak akan mampu beroperasi di medan tempur nuklir", karena disorganisasi mereka dan ketidakmampuan ini untuk maju ke lingkungan nuklir, mengurangi kemungkinan penggunaan senjata nuklir taktis Rusia di awal.
Pada 2 Oktober 2022, The Jerusalem Post menyatakan "Sebagian besar ahli tidak berpikir, Presiden Rusia Vladimir Putin akan benar-benar menggunakan senjata nuklir di Ukraina pada akhirnya, tetapi jumlah orang yang berpikir ia akan atau mungkin (menggunakan) akan bertambah." Para analis lain menghipotesiskan awal tanggapan Barat yang berbeda, sebagian bergantung pada sifat serangan nuklir awal Rusia di Ukraina. Tanggapan awal hipotetis termasuk: peningkatan sanksi-sanksi, serangan konvensional atau serangan nuklir terhadap pasukan Rusia di Ukraina atau serangan nuklir di Belarus. Para analis menambahkan, bahkan jika Rusia menggunakan senjata nuklir, "masih ada kemungkinan tidak" bahwa itu akan mengarah pada perang nuklir penuh. Mark Cancian telah menyarankan peningkatan pengiriman senjata, termasuk senjata yang sebelumnya dibatasi, seperti pesawat NATO, baterai anti-rudal canggih dan rudal jarak jauh ATACMS.
Kemarin tanggal 12 Desember, Enam rudal ATACMS Amerika Hancurkan Pangkalan Udara Rusia di Rostov. Dilain pihak menurut juru bicara Russia, dipastikan akan ada serangan balasan.
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Kamis (12/12) bahwa ia menentang langkah serangan angkatan bersenjata Ukraina jauh ke wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh AS.
Trump menyatakan hal itu karena berpendapat langkah tersebut akan menyebabkan eskalasi konflik yang lebih besar.
"Saya sangat tidak setuju dengan pengiriman rudal ratusan mil ke Rusia. Mengapa kami melakukan hal itu?" Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan majalah Time.
Trump dinobatkan " Person Of The Year".
Kita melihat bangkitnya populisme, meningkatnya ketidakpercayaan terhadap lembaga-lembaga yang menentukan abad lalu, dan memudarnya keyakinan bahwa nilai-nilai liberal akan menghasilkan kehidupan yang lebih baik bagi kebanyakan orang. Trump adalah agen sekaligus penerima warisan semua itu," kata majalah Time dalam sebuah pernyataan.
Diberikan setiap tahun, penghargaan itu merupakan pengakuan terhadap tokoh paling berpengaruh tahun itu. Pemenang sebelumnya termasuk Taylor Swift dan Volodymyr Zelensky. Trump menjadi tokoh tahun ini pada 2016, setelah secara mengejutkan mengalahkan Hillary Clinton.
Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan penyelesaian krisis Ukraina akan menjadi prioritas utamanya setelah ia memangku jabatan bulan Januari 2025.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia terbuka terhadap potensi pengerahan pasukan NATO di negaranya. Menurutnya, itu untuk menjamin keamanan Ukraina sebagai bagian dari upaya luas untuk mengakhiri perang hampir tiga tahun dengan Rusia. Namun, langkah itu justru bisa ditafsirkan Moskow sebagai pemicu Perang Dunia III karena Rusia sejak awal mengeklaim kehadiran aliansi itu dekat perbatasannya menjadi alasan menginvasi Kyiv. Mengutip posting di saluran Telegram-nya, Selasa (10/12/2024), Zelensky mengatakan pengerahan pasukan aliansi akan menjadi langkah menuju bergabungnya Ukraina dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Juga Kapal Perang Rusia Tembaki Helikopter Jerman, Picu Ketakutan Pecahnya Perang Dunia III "Namun sebelum itu, kita harus memiliki pemahaman yang jelas tentang kapan Ukraina akan berada di Uni Eropa dan kapan Ukraina akan berada di NATO," katanya.
Usulan-usulannya menempuh jalur diplomatik yang rumit di tengah upaya internasional untuk menemukan cara mengakhiri konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II pada saat Rusia telah memperoleh posisi yang lebih unggul dalam pertempuran tersebut. Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa dia berusaha memfasilitasi gencatan senjata dan bertemu dengan Zelensky di Paris pada Sabtu pekan lalu.
Namun, Zelensky mengatakan pada hari Senin bahwa dia akan mendekati Presiden Joe Biden yang akan lengser mengenai kemungkinan keanggotaan Ukraina di NATO karena dia masih menjabat, sementara Trump belum memiliki "hak legal" untuk memutuskan masalah tersebut. "Dia ingin gencatan senjata," kata Trump tentang Zelensky dalam komentarnya kepada New York Post yang diterbitkan pada hari Minggu.
Amerika Serikat menyebut Rusia telah membakar dana 200 miliar dolar AS atau setara Rp 3.000 triliun untuk peperangan melawan Ukraina.
Pada sisi lain, AS sendiri telah membantu Kiev sebesar 183 miliar dolar atau Rp 2.902 triliun untuk berperang melawan Moskow. Kemarin baru saja ada tambahan sebesar Rp 8 Trilyun  bantuan untuk Ukraina.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa Rusia telah jor-joran menggelontorkan dananya untuk menguasai tetangganya, Ukraina.
Angka tersebut belum bantuan setelahnya yang terus mengucur ke Kiev, belum ditambah dari bantuan dari para sekutu Barat yang jumlahnya juga tidak sedikit.
"Rusia telah membayar harga yang sangat mahal atas kebodohan (Presiden Vladimir) Putin. Rusia telah menderita sedikitnya 700.000 korban sejak Februari 2022. Rusia telah menyia-nyiakan lebih dari 200 miliar dolar AS," kata Kepala Pentagon ini dikutip dari Kyiv Independen, Senin (9/12/2024).
Angka tersebut 'sedikit' lebih tinggi dibandingkan dengan bantuan Washington yang diberikan ke Kiev.
Kerugian Ukraina jika Perang Melawan Rusia Berakhir, Termasuk  Kehilangan wilayah-wilayah tersebut juga dapat memengaruhi identitas nasional dan menurunkan moral rakyat Ukraina.
Kerusakan Infrastruktur yang Hambat Pemulihan Ekonomi Perang yang berlangsung lebih dari dua tahun telah menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur Ukraina, termasuk pabrik, jembatan, jalan raya, dan fasilitas energi. Meskipun upaya rekonstruksi mungkin dimulai segera setelah perang berakhir, kerusakan yang begitu parah akan mempengaruhi laju pemulihan ekonomi negara.
Ketergantungan pada bantuan luar negeri dan pinjaman internasional untuk memulihkan ekonomi bisa memperburuk situasi ekonomi dalam jangka panjang, membuat Ukraina terjebak dalam utang yang besar. Meskipun rekonstruksi ekonomi adalah tujuan jangka panjang, proses ini akan memakan waktu dan mengorbankan kualitas hidup masyarakat Ukraina dalam waktu dekat
Kematian Tentara dan Dicap Negara Kalah Perang dalam The Wall Street Journal pada September lalu melaporkan sekitar 80.000 tentara Ukraina terbunuh dan ratusan ribu lainnya terluka sejak perang melawan Rusia dimulai Februari 2022. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak data tersebut. Terlepas dari penolakan Zelensky, kematian para tentara Ukraina merupakan kerugian nyata lainnya yang harus diterima jika perang diakhiri sekarang. Fakta pahit lainnya yang harus ditelan Ukraina jika perang berakhir sekarang adalah sebagai negara kalah perang.
Sepuluh negara Eropa yang berbatas dengan Russia nampaknya telah berbenah menghadapi Perang Dunia ke III. German termasuk yang bersiap.
Dalam sejarah tercatat bahwa Perang Dunia I dan Perang Dunia berlokasi di Eropa dan Timur Tengah, serta  Pasifik. Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada Kamis (12/12) berjanji akan menyelesaikan sejumlah krisis yang melanda Timur Tengah di tengah perang Israel terhadap Jalur Gaza, perkembangan bersejarah di Suriah, dan gencatan senjata rapuh antara Hizbullah dan Israel.
"Saya rasa (masalah) Timur Tengah akan terselesaikan --- saat ini sedang terjadi perkembangan yang sangat produktif di Timur Tengah. Saya pikir Timur Tengah akan terpecahkan. Saya rasa ini lebih rumit dibandingkan Rusia-Ukraina, tetapi saya juga merasa ini lebih mudah diselesaikan," ujar Trump kepada Time dalam sebuah wawancara.
Trump mengklaim Kyiv "ingin membuat kesepakatan" untuk mengakhiri perangnya dengan Rusia. "Harus ada gencatan senjata segera dan negosiasi harus dimulai," ungkap Trump pada hari Minggu (8/12/2024) dalam sebuah
"Saya kenal baik (Presiden Rusia) Vladimir (Putin). Ini saatnya dia bertindak. China dapat membantu. Dunia sedang menunggu!," Trump menambahkan.
Hari Perdamaian Internasional sudah lewat. Dunia menunggu, hari Natal sebagai Hari Kelahiran yang membawa Damai atau menunggu hari pelantikan Trump Tanggal 20 Januari 2025.Presiden Terpilih AS.
Fight, Fight, Fight
Ditengah dunia yang sedang menunggu, Donald Trump merilis wewangian menjelang Natal. Wewangian terinspirasi dari kisah hidupnya yang pernah hampir menjadi target pembunuhan.
Wewangian jenis cologne ini diberi nama 'Fight Fight Fight', sesuai kata-kata pertama yang diucapkan Donald Trump saat percobaan pembunuhan dirinya di kampanye pilpres Pennsylvania, AS, pada Juli 2024. Peluru tersebut menyerempet telinganya ketika dia berpidato.
'Fight Fight Fight' adalah cologne untuk pria dan wanita dengan dua varian wewangian.
Untuk mempromosikan wewangian tersebut, Trump menggunakan foto dirinya dan Ibu Negara Jill Biden (diambil saat pembukaan kembali Notre Dame pada 7 Desember). Foto tersebut bertulisan, 'Aroma yang tidak dapat ditolak oleh musuhmu!'
"Inilah Parfum & Cologne Trump baru saya! Saya menyebutnya Fight, Fight, Fight, karena mereka mewakili KEMENANGAN. Hadiah Natal yang luar biasa untuk keluarga," tulis Trump di media sosial.