Entah apa yang memicu tapi mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY)
dalam akun Twitter-nya @SBYudhoyono, tiba-tiba mengeluarkan pernyataan yang mengingatkan bahwa pemimpin yang selalu dibenarkan apa pun perkataan dan tindakannya bisa menjadi pemimpin diktator atau tiran. Namun, SBY tidak menyebutkan, siapa pemimpin yang dimaksud. SBY dalam akun Twitter-nya @SBYudhoyono menyebutkan: “Petik pelajaran di dunia. Pemimpin yang selalu dibenarkan apa pun perkataan dan tindakannya, tak disadari bisa menjadi diktator atau tiran," sebagaimana dikutip harian Suara Pembaruan tanggal 28 November 2014. Walaupun pernyataan mantan presiden SBY tersebut tidak dijelaskan ditujukan kepada siapa, namun orang awam dapat menduga dengan mudah bahwa itu ditujukan kepada Presiden Jokowi yang hingga hari ke-38 (sejak pelantikannya sebagai presiden tanggal 20 Oktober 2014) sebagai presiden masih dikagumi masyarakat karena berbagai tindakan dan kebijakannya yang sederhana dan banyak menghemat anggaran negara.
SaatPresiden RI tahun 2014 Joko Widodo dan Ibu negara Iriana kembali ke Indonesia dari Singapura tanggal 22 November 2014 dengan menumpang kelas ekonomi pesawat Garuda. Sama seperti saat keberangkatan, mereka juga pulang dengan duduk di kelas ekonomi. Itu baru presiden rakyat (Sumber: Detik.com). Sebenarnya isi pernyataan singkat SBY itu tidak salah, karena memang jika seorang pemimpin selalu dianggap benar pada hal banyak kebijakannya yang salah, maka itu bisa membuat pemimpn itu menjadi diktator atau tiran. Namun jika pernyataan itu muncul karena hingga hari ke-38 belum ada kritikan masyarakat tehadap kebijakan atau tindakan Presiden Jokowi, maka masyarakat awam pun bisa menganggap hal itu sebagai ungkapan pernyataan iri hati. Mungkin SBY berpikir di zamannya dulu belum apa-apa sudah banyak dikritik.
KEMBALI KE ARTIKEL