Menjadi prajurit TNI merupakan suatu hal yang membanggakan bagi banyak orang. Tak jarang para warga ikut bangga jika ada tetangga atau orang sekitarnya menjadi prajurit TNI.
Arif dan Nawi seperti itulah sapaan teman maupun keluarganya dalam sehari - hari merupakan anak ke 4 dan ke 5 dari 5 bersaudara, anak dari pasangan M. Yasin (62) dan Hasnah (48). Mereka mengaku sangat ingin menjadi anggota militer dan mengabdi kepada negara sejak kecil, terutama seorang TNI AD yang andal.
Berkat keyakinan dan percaya diri mereka masing - masing kini cita-cita mereka terwujud ketika Arif Munandar (Kakak) dan Asnawi (Adik) keduanya mempersiapkan lebih awal berupa tenaga, kesehatan dan fisik sebelum masuk hingga lulus di Sekolah Calon Tamtama Rindam IM ( Catam Iskandar Muda) Banda Aceh Angkatan 20 Pertama (Artaduma) se-Indonesia, namun Arif yang merupakan kakak dari Asnawi lulus pada Gelombang Terakhir TA. 2019 di Rindam Iskandar Muda Aceh Besar. Dan, Asnawi adik dari Arif Munandar lulus pada Gelombang 20 kedua(Artadadu). Hal tersebut dibenarkan oleh Kakak kandung Arif dan Nawi Muzakkir, Rabu (05/5/2021).
Namun bukan hal mudah dan lolos begitu saja, tentunya banyak tahapan penyeleksian yang harus dilalui, kedua kakak beradik tersebut harus mengikuti serangkaian tahapan tes dan bersaing dengan ratusan peserta lainya. Arif terhitung 3 (tiga) kali gagal dan lolos tes seleksi TNI AD pada seleksi ke 4 (empat) kalinya. Hal yang sama juga dirasakan oleh adiknya Arif yaitu Asnawi 2 (dua) kali  lolos pada seleksi kedua.
Belakangan diketahui, sosok inspiratif bagi kakak beradik dari Muzakkir selaku Abang kandung Arif Munandar dan Asnawi merupakan sosok inspiratif bagi keduanya bahkan menjadi contoh bagi kita bagaimana usaha seorang abang kandung dalam memperjuangkan kedua cita - cita Adiknya menjadi Tentara selain berbakti kepada keluarga juga menjadi orang yang berbakti kepada negara, nusa dan bangsa.
Muzakir dengan latar belakang sopir angkutan barang yang telah lama ditekuninya sejak Ayahnya meninggal dunia pada tahun 2018 lalu tidak membuatnya patah semangat bagi Muzakkir tetap harus bekerja keras guna mencukupi kebutuhan keluarga terutama adik kandung dan juga istrinya.
Selain kesibukannya sebagai seorang sopir salah satu jasa angkutan barang, muzakkir juga bekerja di Bagian Humas dan Protokol Setdakab Pidie Jaya juga sebagai sopir Protokol, hal itu dilakukannya semata - mata agar men-cover segala kebutuhan sehari - hari dan adiknya.
"Sebelumnya saya bekerja di Kantor Camat Jangka Buya, kala itu saya juga diajak oleh salah satu teman Masturi Reziki Ananda untuk ikut bergabung di Bagian Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie Jaya (Pijay) pada awal tahun 2019, pada saat itu memang sedang diperlukan tenaga sopir". Demikian ujarnya kepada Media Humas Rabu, (05/05/2021).
Saat ada orang lain yang menganggap remeh ekonomi rendah, mereka (arif dan Nawi) mampu memecahkan stigma melalui bukti nyata.
Kakak beradik Arif Munandar dan Asnawi kelahiran Juroeng Teungoh, Kecamatan Jangka Buya, Kabupaten Pidie Jaya ini merupakan adik dari seorang Tenaga Harian Lepas (THL) Kabupaten Pidie Jaya yang sudah belajar mandiri.
"Alhamdulillah, Allah SWT telah memberikan jalan yang terbaik, sehingga kami diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan menjadi seorang prajurit TNI AD," ujar Arif saat dikonfirmasi Media, sementara Adiknya Asnawi belum bisa di hubungi saat itu.
"Juga terima kasih atas doa dan restu dari kedua orang tua, abang yang selalu menyertai saya dalam doa dan usaha, saat mengikuti serangkaian seleksi sejak awal hingga penempatan tugas," tambahnya.
Arif Munandar menyelesaikan pendidikan militer dan mendapat kejuruan kesehatan (ckm) berangkat ke Jakarta timur, Keramat Jati. Selesai pendidikan dikjurtakes 3 bulan di keramat jati. Jakarta timur. Setelah itu langsung dipulang kan kembali ke rindam masing - masing.
Lanjutnya lagi, melanjutkan kembali pendidikan dik prabinsa, 2 bulan dan setelah pendidikan prabinsa langsung dinas di kodim daerah masing - masing.
Sampai sekarang Arif Munandar masih menjalankan Dinas di Kesdam IM. Usai lebaran Arif merupakan abang kandungnya Prada Asnawi ini masuk lagi Yonzipur 16/DA.
Sedangkan Asnawi menyelesaikan pendidikan kejuruan. Infanteri langsung di turun kan sprint dari dodiklapur ke yonif raider 116 GS.
Pesan dari Arif dan Nawi untuk teman-teman yang belum terpanggil, jangan pernah menyerah, terus berusaha, dan selalu bersyukur atas jalan yang diberikan kepada kita," tutupnya.
Melihat sosok yang mau berjuang dari bawah merupakan kisah inspiratif bagi masyarakat, hingga dibanjiri pujian dari netizen. Mengagumkan sebagai anak Putra Asli daerah Kabupaten Pidie Jaya mampu bersejajar dan bersatu dalam barisan bersama seluruh teman angkatannya yang berasal dari berbagai daerah.
"Jiwa tarung, juang dan semangatnya sudah di buktikan di awal awal. Demikian dilansir dari muzakir (kakak kandung).