Saat wawancara hal ini, Said Mulyadi didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Rizal Fikar ST, MM, bersama Kepala Bidang Cipta Karya (Kabid-CK), Muhammad Fajri ST MT. Â
Said Mulyadi menyebutkan 11 masjid yang tersebar dalam lima kecamatan ini direhab karena ikut terdampak gempa Pidie Jaya 7 Desember 2016. Â
Said Mulyadi merincikan anggaran untuk masing-masing masjid ini, yakni Masjid Baitul 'Ala Gampong Blang Krueng, Kecamatan Bandar Baru Rp 1 miliar.
Kemudian Masjid Babul Hidayah, Gampong Lancang, Kecamata Bandar Baru Rp 1 miliar, Masjid Babul Izzah Gampong Sarah Payang, Kecamatan Bandar Baru Rp 765.375.000.
Selanjutnya Masjid Tgk Di Pucok Krueng, Kemukiman Beuracan, Kecamatan Meureudu Rp 500 juta, Masjid Baitul Abidin Gampong Penteraja Timu, Panteraja Rp 727.500.000.
Berikutnya, Masjid Darul Ihsan Gampong Deah Tumanah, Kecamatan Trienggadeng Rp 1 Miliar, Masjid Baitul Mukmin Gampong Blang Rheu, Kecamatan Ulim Rp 1.678.950.000.
Selanjutnya Masjid Nurul Yaqin Gampong Masjid Tuha, Meureudu Rp 500 juta, Masjid Quba Gampong Pangwa, Trienggadeng Rp 502.125.000.
Kemudian Masjid Baitul Ghafur Gampong Pohroh, Meureudu Rp 502.125.000 dan Masjid Baitul Saadah Gampong Jiem-jiem, Kecamatan Bandar Baru Rp 500 juta.
Said Mulyadi mengatakan sebenarnya Pemkab juga menginginkan rehab untuk Masjid Assadiq Taqwa, Gampong Sarah Manee, Kecamatan Meurah Dua.
Kebutuhan dana Rp 1,950 miliar, namun karena terbatasnya anggaran, maka dana untuk rehab masjid tersebut akan diprioritaskan dalam DOKA tahun 2021. Â
"Sebelumnya pada tahun 2018 dan 2019, Pemkab Pidie Jaya juga telah membangun 24 masjid yang hancur akibat gempa di Pidie Jaya pada 7 Desember 2016.
Pembangunan itu menggunakan DOKA sebesar Rp 30 miliar," sebut Said Mulyadi.
Reporter: Sofyan Abu