Hari Ibu, yang diperingati setiap tanggal 22 Desember di Indonesia, sering kali identik dengan glorifikasi peran perempuan sebagai ibu rumah tangga yang penuh pengorbanan. Namun, pola pikir ini sering kali terjebak dalam ibuisme, yaitu pandangan yang memuja peran perempuan sebagai ibu dan mengabaikan identitas serta kontribusi mereka di luar peran tersebut. Bagaimana kita bisa merayakan Hari Ibu tanpa terjebak dalam ibuisme?
KEMBALI KE ARTIKEL