Kehidupan perempuan Indonesia dahulu cukup menyedihkan tidak seperti sekarang ini. Terdapat jurang pemisah antara laki-laki dan perempuan di semua bidang kehidupan, terutama bidang pendidikan. Â Perempuan hanya mengenal sumur, dapur, kasur sehingga mereka dianggap lebih rendah dari laki-laki. Hal tersebut terjadi karena berbagai faktor, seperti faktor ekonomi sampai ke faktor adat yang melarang perempuan untuk mengenyam pendidikan terutama pendidikan formal. Dalam kondisi tersebut, terdapat tokoh-tokoh perempuan yang mencoba melangkah maju dan berjuang menuntut haknya. Mungkin kita kenal dengan tokoh emansipasi wanita yang sangat terkenal yaitu Raden Ajeng Kartini dari Jawa Tengah dan Dewi Sartika dari Jawa Barat. Tetapi terdapat tokoh dari daerah lainnya seperti di Sumatra Barat yakni Rohana Kudus. Beliau sangat serius untuk memberdayakan perempuan melalui pendidikan dan jurnalistik dengan mendirikan Kerajinan Amai Setia dan surat kabar perempuan Soenting Melajoe di Sumatra Barat. Tokoh-tokoh perempuan ini melihat begitu pentingnya pendidikan bagi perempuan. Bagi mereka dengan memajukan pendidikan merupakan langkah awal bagi kaum perempuan untuk dapat bangkit dari keterbelakangan.
KEMBALI KE ARTIKEL