Suara dari telpon....
Semua orang pandai bercermin tapi cermin Cuma punya satu pandangan. baru saja mulai merancang prolog cerita tapi kamu lupa , *suara tertawa kecil * aku belum mulai *suara menghela nafas panjang* Oke, Kalo kamu lupa ayo kenalan lagi.
Suara normal
(In -- di kamar dara
Di dalam kamar andara sedang melakukan aktifitas nya saat bersiap siap menuju coffe shop .
Nama ku Andara, umurku 22 tahun, aku punya keyakinan ku sendiri atas apa yang aku pilih dan aku bukan cerminan pengalaman dari orang lain. Aku adalah aku. Pada banyak patah, juga pada banyaknya ketidakmungkinan untuk menikmati hidup, ternyata tuhan masih selipkan banyak kelapangaan dan rasaa syukur untuk aku. And ya, proses untuk menemukan 'aku' akan di mulai dari cerita ini. So, here i am, Andara. The fighter woman and full of ambition to get i want!
1. In - Bar Coffee shop -- siang pukul 14.00 WIB
Siang hari saat di coffe shop milik Dara terdapat Dara dan Hani seorang barista sekaligus temen Dara sedang berada di bar sedang menunggu pelanggan datang.
melihat dara yang sedang melihat hp terlihat begitu bingung
Hani
kenapa sih kusut banget? Bagas lagi ?
BAGAS POV
In - Rumah bagas -- pagi pukul 08.00
Bagas sedang bersiap siap untuk dan menjalankan aktifitas nya di rumah sebelum pergi ke kampus.
Gua bagas, banyak cerita yang udah gua lewatin. Gua selalu punya keyakinan kalo gua hidup terbentuk dari apa yang gua lalui dan dari pengalaman gua sendiri. dan selama gua hidup, di sekeliling gua di penuhi rasa kebahagiaan yang mungkin karena banyak nya orang yang saling mencintai dan menciptakan kebahagiaan itu. Tapi ngga buat gua. Gua mengenal kebahagiaan tapi gua tidak mengenal cinta.sampe saat ini ada satu pertanyaan apa itu cinta sebenarnya ?
Back to coffe shop.
Ekspresi dara sangat resah saat melihat di room chat bagas
Dara
gue chat jangan ya, Han?
Hani memberi tau dara dengan tegas sambil mengelap gelas gelas yang baru di cuci
Hani
gausah Ra, harusnya cowo yang chat duluan. Kalo dia ga chat ya jangan di chat. Cewe tuh harus di perjuangin ra , bukan sebaliknya.
Dara menyimpan hp nya dengan sedikit kesal
Dara
Han, aturan dari mana sih itu? Ga ada yang mengharuskan kalo cowo harus selalu berjuang duluan dan cewe hanya di perjuangkan. Sadar ga sih han, itu tuh Cuma statement di masyarakat kita aja. Han, hubungan ini tuh antara dua orang jadi berjuang lah berdua, kalo salah satu ya pincang. Dan gua ga mau pincang.
Hani berhenti mengelap gelas tadi dan tatapan langsung terarah kepada Dara
Hani
tapi kalo berjuang nya sendirian emang lo ga cape ? ra, lo sadar ga sih udah hampir setaun lo kaya gini. Lo rela cape sendiri demi bagas yang ga pernah ngehargain lo. Sampe kapan ra ?
hani melanjutkan mengelap gelas gelas nya
Dara bergegas akan pergi membuka celemek
Dara
lo ga tau, han . udah ah gua pergi duluan ya
hani menoleh kepada dara
Hani
lah mau kemana lo ?
dara sekaligus menggantungkan celemeknya yang tadi ia buka
Dara
biasa, ada urusan
hani menggerutu sambil mengelap gelas gelas tadi melihat dara sudah ada di parkiran menaiki motornya
Hani
ga jelas tu anak. Hobi banget nyusahin diri sendiri (ngomong sendiri bergerutu)
*chat dara ke bagas mau jemput bagas di kampus *
*chat Dara masuk notifikasi Bagas*
2. Ext -- parkiran kampus sore hari -- pukul 17.00 WIB
Sesampainya Dara di kampus, Dara memparkirkan motornya dan segera berjalan mencari Bagas.
Saat Dara di halaman kampus (FIKOM) beberapa mahasiswa kebetulan sedang bubaran kelas dan ada Bagas disana , dara melihat Bagas sedang berjalan sambil ngobrol bersama 2 temannya.
Dara sedikit berteriak
Dara
Gas, Bagas..
Bagas POV
Bagas mendengar suara perempuan memanggil namanya, bagas menoleh ke arah sumber suara dan ternyata dia melihat Dara yang sedang berlari kecil menghampiri Bagas dan teman bagaas yaitu Rama
Bagas
Eh, Dar
Dara terlebih dahulu menyapa teman teman nya bagas sambil tersenyum ramah
Dara
Hai ram,
Rama menyapa balik Dara dengan ramah setelah itu meninggalkan Dara dan Bagas berdua
Rama
Yaudah ya balik duluan ya Gas, Dar.
Bagas melambaikan tangannya pertanda mempersilahkan Andre dan Rifky pergi
Pandangan Bagas kembali ke Dara
Bagas
Dar, ko kamu bisa disini?
Dara tertawa kecil dan menunjukan gaya bahwa dara memberikan kejutan dengan kedatangan Dara ke kampus buat jemput bagas
Dara
Surprise!!!! Free kan? Jalan yuk.
Bagas tersenyum kecil melihat tingkah dara.
Bagas
Free sih. Kelas juga udah selese . Kamu ko mau sih jemput aku ?
Dara terlihat senang mendengar jawaban bagas dan memegang tangan bagas untuk segera bergegas .
Dara
Ya ngga apa apa dong . kalo gitu yuk berangkat.
Bagas hanya tersenyum sambil melihat dara dari belakang yang tangannya sudah di pegang oleh dara dan mereka bergegas menuju parkiran.
Bagas dan dara bersiap siap untuk berangkat (memakai helm) dan mereka segera menaiki kendaraan yang di bawa oleh dara (motor). Sambil menengok ke arah kanan menandakan bagas akan bertanya kepada dara.
Bagas
Mau kemana nih kita ?
Dara sedikit berfikir untuk menjawab pertanyaan bagas
Dara
Hmmm, kemana yaa.... kita keliling di bandung aja gimana ?
Bagas tidak menjawab pertanyaan dara dan segera menjalankan kendaraan yang ia kendarai sambil tersenyum kecil .
3. Ext -- jalan cimahi -- malam pukul 20.00 WIB
Mereka berkeliling di sepanjang jalan menggunakan motor .Sesampainya di tempat tujuan, dara dan bagas bersenang senang ria membeli jajanan di pinggiran jalan mau pun di kedai yang berada di sana Saling memotret dan membuat video kebersamaan mereka. Apalagi dara yang sangat antusias melihat Bagas yang sanagat senang juga bersamanya. Setelah itu, mereka mampir ke tempat jajanan.
dara melihat bagas yang sedang berjalan
dara
btw gas, i wanna make something with you, so ya, besok aku tunggu kamu di coffeeshop ya, jam 4 sore
Bagas hanya kaget dan kebingungan mendengar ajakan dara
Bagas
Hah ?
Dara menegaskaan kembali dengan yakin bahwa bagas akan datang
Dara
Pokonya aky bakalan tetap nunggu
4. Keeseokan harinya Coffee Shop -- sore hari (16.00)
Dara sedang beres beres di bar sembari mendengarkan musik menggunakan earphone dengan perasaan yang senang karena semalam dara menghabiskan waktu nya dengan bagas, di tambah lagi perasaan yakin dalam diri Dara bahwa Bagas akan datang menemui dara di Coffee Shop .
Saat jam menunjukan pukul 16.23 Bagas datang menuju bar. Dara yang melihat bagas tersenyum karena apa yang ia tunggu akhirnya datang. Dara berbicara kepada diri sendiri selagi bagas mendatangi Dara
Dara
Aku tahu dia akan datang
Saat Bagas sampai di depan bar lebih tepat nya di hadapan Dara bagas tersenyum yang melihat dara tersenyum
Bagas
Hai dar, aku telat ya ?
Dara menjawab cepat pertanyaan bagas
Dara
Ngga ko , aku seneng kamu beneran dateng. Oke jadi kamu mau minum apa ?
Bagas berfikir sebentar sambil melihat menu
Bagas
Hmmm aku kali ini mau coba kopi deh, tapi apa yaaa? (pandangan bagas beralih ke Dara) kira kira ada rekomendasi kopi yang enak dan cocok buat aaku minum ?
Dara tersenyum senang karena dengan bagas menginginkan kopi sangat kebetulan sekali
Dara
Kebetulan!! Kalo gitu sekarang kita buat . . . . . . . . . . . . .
Bagas terlihat bingung
Bagas
Kita ?
Dara menjawab pertanyaan bagas dengan yakin
Dara
Iya kita , kita buat kopi yang bakalan kamu minum bareng bareng . Ngga boleh nolak ! mudah ko. Aku ajarin kamu. Mau kan ? mau dong
Bagas tidak menolak ajakan dara dan hanya tersenyum
Dara mepersilahkan bagas masuk ke dalam bar dan mengambil apron yang akan di pake bagas
Dara
Yaudah ayo sekarang, kamu kesini (menunjuk tempat di samping dara agar bagas lekas masuk dan berdiri di sampingnya 0
Bagas masuk ke dalam bar
Dara memakaikan apron untuk bagas saat bagas sudah berdiri di samping dara
Dara
Oke first, kamu harus pake apron dulu
Bagas hanya terseyum melihat tingkah dara saat memakaikan apron untuk dirinya.
Dara
Waaahhh kamu keren banget gas kalo udah pake apron, gimana kalo kamu jadi barista aja disini ? bentar bentar ( dara mengambil handphone miliknya di saku apron) aku harus abadikan dulu kamu pake ini
Bagas tersenyum salah tingkah dan dara masih meniikmati tampang bagas memakai apron
Bagas
So, when do we start, dara ?
Dara
Ohh iyaa iyaa, lets start now
Dara dan Bagas memulai untuk membuat kopi dengan asik dan santai. Awalnya dara terlihat mengajarkan bagas di gelas yang pertama, setelah selesai dara menyuruh bagas melakukan hal yang tadi di buat oleh dara
Dara
Oke, selanjutnya giliran kamu buat apa yang tadi aku buat
Mereka sesekali terlihat bercanda satu sama lain dan tertawa lepas. dara sempat mengabadikan bagas saat membuat kopi yang telah di ajarkan dara.
Saat 2 gelas hampir selesai di buat oleh dara dan bagas, dara beranjak duluan ke luar bar untuk duduk di tempat duduk depan bar
Bagas
Kamu mau kemana dar ? ini kan belom selese
Dara menujuk tempat duduk yang akan ia tempati
Dara
Aku duduk disana ya, selesein ya mas, buat kopi yang enak(dara menedipkan mata sebelah pada bagas )
Bagas menuruti apa yang dara bilang
Saat dara menunggu di tempat duduk yang ia tempati, Bagas datang dengan memabawa 2 gelas kopi yang tadi mereka buat dan masih menggunakan apron. Iya menyimpan nampan dan memberikan kopi kepada dara seperti bagas yang menjadi barista dara yang menjadi pelanggan di coffeshop tersebut.
Bagas
Silahkan mba di minum kopinya, ini spesial kopi yang saya buat khusus untuk mbanya
Dara hanya tersenyum geli melihat tingkah bagas yang tidak biasanya dan bagas duduk di hadapan dara. mereka berdua menikmati kopi yang mereka buat
Bagas
Waahh, ini enak. Siapa dulu dong yang buat .
Dara hanya tersenyum melihat bagas yang bangga kepada dirinya sendiri karena ia rasa ia berhasil membuat bagas tersenyum dan bersenang senang bersama dirinya.
Bagas masih menikmati kopi yang ia buat dan setelah itu melihat dara
Bagas
Makasi ya dar udah ngajak aku melakukan apa yang belum pernah aku lakukan sebelumnya, (bagas tersenyum) asik!!
Dara melihat ke arah bagas
Dara
Are you happy ?
Bagas mengangguk dan tersenyum
Dara
Aku juga, aku belum pernah loh liat kamu seseneng ini (Mereka terdiam sejenak sambil menikmati secangkir kopi seketika mata dara melihat bagas dengan tatapan yang lebih serius ) gas, sebenernya ada yang pengen aku omongin
Bagas menyimpang cangkir yang sebelumnya ia pegang
Bagas
Kenapa dar ?
Dara sempat ragu untuk membicarakan tentang hubungannya dengan bagas , tetapi hal ini tetap harus dara ungapkan
Dara
Ini tentang hubungan kita
Mereka terdiam sejenak, tiba tiba bagas mengalihkan pembicaraan nya dengan dara
Bagas
Di pikir pikir aku emang keren ya pake ini, (menunjukan apron yang ia pakai) cocok kali ya aku jadi barista. (bagas berdiri dan membuka apron yang ia pakai dan menyimpannya di meja)
Bagas
Tapi kalo aku jadi barista aku bakalan lebih keren dari kamu dan kamu bakalan kalah dari aku , hati hati ya dar
Dara hanya terdiam melihat tatapan bagas yang ia sudah tau bagas hanya mengalihkan pembicaraanya
Dara
Gas, aku serius
Bagas duduk kembali dan berusaha tersenyum
Bagas
Aku juga serius , tapi kamu tenang aja aku ga akan pernah jadi saingan kamu. Kalo gitu aku balik ya dar . makasih udah ngajarin kamu bikin kopi , kedepannya aku bakalan lebih sering minum kopi kayanya.
Bagas beranjak mengambil tas yang iya bawa tadi . dan Dara hanya terdiam kecewa melihat punggung bagas yang berjalan menuju parkiran
Dara (Talking to head)
Akhirnya, aku tahu apa yang di rasakan bagas 1 tahun ini. Kalau aku mengatakan nya tadi, reaksi apa yang akan kamu berikan? Apakah kamu akan benar benar meninggalkan aku? Saat ini aku khawatir, aku takut tidak akan pernah tau lagi keadaan mu esok, lusa, maupun seterusnya.
5. Semi In - di kantin kampus -- siang hari pukul 13.00 WIB
Setelah kejadian kemarin di coffee shop hari berikutnya bagas hanya bisa terdiam dan tidak dalam keadaan mood yang bagus. Siang hari di kantin kampus terdapat teman teman bagas yang sedang berkumpul. Sedangkan bagas baru selesai kelas dan segera menyusul teman temannya di kampus
Exel , Rifky dan Rama sedang asyik mengobrol
*saat Bagas datang teman teman Bagas mengolok olok Bagas karena tau kalau Bagas dengan bergiliran kemarin pergi berdua dengan Dara*
Rama
wiii ada yang abis nih ngedate kemaren
bagas tos kepada teman teman bagas dan lagsung duduk di kursi yang kosong
Rifky melihat ke arah bagas sambil tertawa meledek
Rifky
kayanya si bentar lagi mau di resmiin aja dan bakalan ada status nya nih
Rifky menyauti tm bagas yang sebelumnya berbicara kepada bagas
Exel
Wahh akhirnya cuy, Bagaskara sekarang punya pacar
ekspresi bagas datar saat di olok olok temannya
Bagas
apaan si, ngga lah. Dara tuh temen, ga lebih .
Setelah mengobrol sambil ngopi ngopi di kantin , Rama buru buru pulang karena ada janji bersama pacarnya
Rama
bro, gua Cabut duluan ya
bagas hanya melihat rama heran
Bagas
dih ko balik si? Gua baru bentar disini
rama bergegas pulang dan salaman kepada Bagas dan teman teman yang lainnya
rama
biasa, mau bucin. Duluan yaa
Rifky tiba tba memulai pembicaraan dengan bagas mengenai dara
Rifky
gas, terlepas banyak hal yang udah Dara lakuin buat lo, itu tetep nothing buat lo ? jangan jadikan orang tua lo cermin buat lo dan dara. Lo
bagas hanya terdiam seketika saat dia melambaikan tangan ke rama
Exel
gas, lo ga bisa biarin Dara terus kaya gini. Tiap orang selalu butuh kepastian, Meskipun lo ga percaya cinta, tapi lo masi punya hati dan biarkan dia yang bicara.
bagas makin bingung karena dari omongan omongan temen bagas yang tadi di sampaikan untuk bagas. Bagas hanya bisa terdiam. Dan tm bagas lainnya langsung menyadarkan bagas dari lamunannya.
Rifky
Heh, kenapa jadi diem lu ?
Bagas melihat ke arah Rifky
Bagas
Ya ngga apa apa sih. Gua lagi bingung aja. Udah udah ga usah ngomongin dara
Rifky melemparkan kulit kacang kepada bagas
Bagas
Ah susah banget kalo ngobrol sama orang kaku sama masalah percintaan kaya lo gas
Andre melihat jam tangannya dan mengajak kepada tm bagas 2 bahwa mereka sebentar lagi akan ada kelas . berbeda dengan bagas yang sudah kosong.
Exel
Emang!! , gua sama Rifky ada kelas dah jam segini. Yukk.
Andre dan Rifky menggendongkan tas nya dan berdiri untuk pergi ke kelas di iikuti oleh
Rifky
Pikirin lagi gas.
Bagas mikir harus gimana ke Dara. Bagas sayang dara tapi tetap kacau ketika melihat orang tua Bagas. Lalu ada dara telpon tidak di angkat
temen sekelas bagas Reksa nelfon bagas untuk ngasih tau bagas bahwa bagas ada kelas
Reksa
gas dimana lo ?
bagas hanya menjawab dengan suara yang rendah
Bagas
hmm.. kenapa ?
Reksa menjawab dengan nadaa yang sedikit kesal karena ketidak tauan bagas bahwa hari itu masih ada kel
Reksa
pake nanya kenapa lagi, ada kelas cuy sekarang buruan
Bagas dengan santai menjawaab bahwa dia ingin melewati kelas siang itu.
Bagas
gak deh gue skip kelas hari ini, mau cari angin
Rama negdumel ke bagas kesal karna 2 temannya tidak masuk kelas.
Reksa
Dih Rama skip, lu juga skip. yauds lah serah lo gas
6. Ext - kemudian bagas ke parkiran dan masuk ke mobil dan menuju ke coffeeshop Dara
In- Sesampainya di coffe shop Bagas memasuki Coffe Shop dengan muka yang sedikit murung
*hani melihat bagas*
*bagas memesan kopi kepada hani*
Bagas
han, eskosu 1 yah.
Hani dengan siap melayani bagas
Hani
siaaaap *sambil angkat jempol nyengir*
hani membawa eskosu ke bagas lalu mereka ngobrol
Hani
kenapa gas? Murung banget deh keliatanya
bagas menjawab pertanyaan hani dengan lesu
Bagas
gapapa si, gue lagi bingung aja
Hani
bingung ? kenapa ? bisa juga lo mikir *sambil nyengir agak ngeledek*
bagas bertanya ke hani mengenai dara dengan muka yang penasaran
Bagas
sebenernya Dara ke gue tuh gimana si han ?
hani menarik nafas panjang. Menejlaskan ke bags dengan sedikit tegas
Hani
pake nanya lagi lo, ya lo rasain sendiri lah gimana dara ke lo selama ini? Even lu cuek sama dia, tapi dia tetep yakin sama lo kan ?
Bagas
tapi gue gabisa han, gue itu terlalu berantakan untuk dijadikan rumah.
Hani
ya yaudah, berarti lo bilang sama Dara dong gas. Gue juga sebagai temen dia kasian liatnya kalo dia terus-terusan kek gini.
*bagas diem sambil kaya mikir gitu*
Hani
yauda gue ke bar lagi yaaaaaa, dah bagaaaas. Selamat mikir *muka ketawa ngeledek rese*
(kemudian bagas hanya terdiam)
7. malam pukul 20.30 WIB. Di luar sedang hujan bagas sedang berada di perjalanan mengendaraai mobil menuju arah pulang,
Setelah menolak panggilan dara terus menerus, akhirnya bagas mnelpon balik
Bagas telepon Dara * memperlihatkan hp bagas sedang menelpon dara daan terdapat foto profil whatsapp dara yang sedang tersenyum*
- Kamar Dara- Dara tengkurep dikasur sedang membuka laptp dan mengetik sesuatu lalu dering suara hp dara bunyi menandakan aada telpon . dara tersenyum saat melihat yang menelpon dara ternyata bagas. Dan dara yang lgi
saat ada tanda tanda telpon bagas di angkat oleh dara bagas langsung berbicara ke dara
Bagas
hallo dar, sorry nih baru ngabarin ...
dara membalas obrolan bagas dengan sabar.
Dara
Ngga apa apa bagas. kamu lagi sibuk ya, Gas ?
Bagas malah menanya balik kepada dara dengan ekspresi yang sama seperti tadi . datar
Bagas
lumayan, kenapa emang ?
Dara
gapapa si, abisnya chat aku di read doang si , aku telepon pun kamu ga angkat
Bagas menjawab ketus meskipun Bagas tidak mau melakukan itu kepada dara. Tapi dengan cara itu satu satu nya agar Dara tidak lagi menghubngi Bagas.
Bagas
harus ya, kita chatingan,kita telponan tuh setiap saat, harus ya?!
Dara yang kaget dengan tanggapan Bagas begitu, tapi berusaha untuk baik baik saja dan lebih mencari pembahasan agar Bagas tidak ketus lagi kepada Dara
Dara
ya ngga juga si... tapi kan, rasa khawatir tuh pasti ada apalagi untuk seseorang yang penting dalam hidup kita . Eh sorry sorry, sedikit lebay ya ? oh iya gas tadi di coffee shop aku ada kejadian lucu loh. Jadi tadi itu... (langsung di potong pembicaraan sama bagas)
bagas dengan terpaksa harus memotong omongan dara saat dara sedang antusias agar obrolan yang akan bagas sampaikan tidak bertele tele dan bagas tidak luluh dan terbawa suasana dari dara lagi dengan obrolan obrolan dara yang akan mencairkan suasana
Bagas
cukup ra. Jangan terlalu khawatirin aku. Mau segimanpuna usaha kamu ga akan pernah terbayarkan karena aku akan selamanya kaya gini.
Inilah saat nya bagas mengungkapkan semuanya kepada Dara apa yang dia rasakan dan menegaskan kembali kepada Dara bahwa Bagas adalah orang yang tidak percaya akan adanya cinta
Dara tersontak kaaget mendengar omongan bagas yang memotong pembicaraannya tapi dara masih berusaha baaik baik saja
Dara
susah juga ya ternyata. Hmmm, okey......
bagas menegaskan point yang akan di bicarakan dari awal dengan berat hati bagas harus mengungkapkan semuanya
Bagas
Ra, aku ga bisa. Jadi cukup usaha kamu buat yakinin aku kalo cinta itu nyata karna selamanya aku gakan percaya cinta itu ada
Dara menegaskan kepada bagas bahwaa dia akan meyakinkan bagas
Dara
gas, aku ga pernah cape ngelakuin ini. Selama ini kita ga pernah saling tuntut untuk jadi orang lain dan itu cukup untuk aku. kamu Cuma perlu kompas versi kamu buat nemuin itu semua.
Bagas bisa mencerna apa yang dara sebutkan tadi. Tetapi bagas tidak yakin dengan diri nya sendiri bahwa dia bisa. Bagas mencoba memberhentikan dara
Bagas
Ra, please. Udah . stop
Dara masih kekeuh untuk memberi tahu bagas
Dara
aku percaya kamu bisa menemukannya.
Seketika bagas dan dara terdiam sejenak. Dara masih menahan air mata nya
Gas, saat ini aku udah ga khawatirin kamu, sekarang aku jauh mengkhawatirkan diriku sendiri, khawatir atas matinya diriku karna Pertanyaan tentang apakah kamu memang tidak percaya cinta, atau aku yang tidak layak di cinta?
Bagas mengatakan dengan suara yang lembut tetapi tegas . dia tidak tega mendengar suara dara yang sudah bergertar. Bagas mengela nafas
Bagas
kamu layak, Ra. Tapi ngga sama aku.
Dara tidak bisa menahan air mata nya lagi .
Tuuuuttt... tuuutttt... tuutttt. Menandakan telpon sudah terputus
Pada semua hal yang baru saja akan ku rancang, Pada semua hal yang baru saja aku pelajari , Pada sebuah cerita yang baru saja akan ku mulai prolognya, Kamu sudah lebih dulu pergi ke halaman pertengahan. Bahkan mungkin ke halaman penutup.
Kalau begitu, apalagii yang harus ku rancang? Apalagi yang harus ku pelajari? Dan apa juga yang harus aku mulai kalau semuanya sudah kamu akhiri? ; diriku.
Jawaban yang paling masuk akal adalah diriku sendiri ,
Tidak ada yang salah, sebab tidak ada juga yang di benarkan. Setiap cerita punya tempatnya sendiri, setiap cerita juga punya waktunya sendiri, dan tidak ada yang bisa menerka itu.
Untuk kamu, semoga senang selalu dengan mu
Untuk aku, selamat berkenalan lagi dengan diriku
Lalu, semoga tetap pada arah yang sama, "semesta berkehendak mengizinkan kita tumbuh bersama"
I lost you , but i found my self
- andara