"Mengapa aku diberi nama hedone?" Aku memeluk ibuku di atas kasur rumah sakit. Banyak selang yang memasuki tubuh ibu. Ia juga memakai topi setiap kali aku berkunjung. Mata ibu menjadi cekung seperti mata monster kelaparan yang pernah aku baca dongengnya di sekolah. Ibu lemah tetapi masih cantik, apalagi ketika tersenyum. Aku masih dapat melihat pancaran kebahagiaan dari mata ibu yang berwarna cokelat terang.
KEMBALI KE ARTIKEL