Misalkan mau ke pasar Tebo atau mungkin mau pergi ke Jambi, juga melalui jalur sungai Batang hari menggunakan perahu sampan, ketek atau kapal.
Para orang tua atau sesepuh juga bercerita kalau sebenar nya jalur darat dari muara Tebo ke Jambi, atau Muara Tebo ke Padang sudah ada kendaraan mobil. Namun sayang nya pada jaman itu jalan nya belum ada aspal seperti sekarang ini yang ada hanyalah jalan tanah.
Bisa kita bayangkan jika terjadi hujan, maka jalan akan berubah menjadi kubangan lumpur, dan menurut cerita kakek nenek dahulu, jika dari muara tebo mau ke jambi menggunakan kendaraan mobil, bisa sampai satu minggu bahkan lebih baru bisa sampai ke Jambi.
Belum lagi jika terjadi kendala kerusakan kendaraan atau mobil terperosok ke kubangan lumpur, ditambah lagi kiri kanan jalan belum begitu banyak rumah penduduk, yang ada hanyalah hutan belantara. Itu makanya kebanyakan orang memilih jalur sungai batang hari jika mau berpergian.
Begitu juga penduduk dari desa- desa aliran sungai batang hari, misalkan desa sungai keruh, desa pelayang, desa kandang, semabu dan desa lainnya yang bermukim di pinggiran sungai batang hari sampai ke muara Tebo. Semua orang lebih memilih menggunakan sampan atau ketek jika mau pergi ke pasar muara Tebo, ketimbang menggunakan kendaraan mobil.