Kudengar ada tujuh puluh ribu tapi bukan sebuah kepastian. Tersebar di dataran, di langit dan menyelinap di antara manusia. Menengok dan memerhatikan, yang kudengar lagi tujuh puluh kali dalam sehari. Mencatat dan melaporkan. Lalu ada segolongan penjemput saat nafas di ujung tenggorokan. Tidur, tidurlah, bisik mereka. Tidak selalu mengepakkan sayap kadang berjas dan menatap diam. Menatapku dalam keramaian yang menggema sunyi. Apakah benar kamu malaikat? (Ardneh Yzuaf -- Puisi Malaikat).
KEMBALI KE ARTIKEL