Gelap. Hanya cahaya monitor yang menyinari wajah Satrio. Jemarinya menari di atas papan ketik, mengetikkan kode-kode rumit yang hanya ia pahami. Di layar, ribuan kata dalam Bahasa Tegal Kuno bermunculan dan menghilang dalam hitungan detik. Ia telah menghabiskan lima tahun hidupnya untuk proyek rahasia ini, menciptakan algoritma enkripsi berbasis Bahasa Tegal Kuno.
KEMBALI KE ARTIKEL