Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Senja Sendu Bunga Teratai

6 Desember 2013   19:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:14 121 1


Di tepi danau biru,


Duduk termenung seorang gadis di bangku kayu yang hampir lapuk termakan usia.


Seringkali aku melihatnya, terutama di setiap senja menyongsong.


Sosoknya diterangi cahaya lampu yang ada di sebelah bangku kayu.


Rambut hitamnya tergerai, dengan hiasan bandana berpita merah muda. Cantik.


Balutan baju terusan berwarna putih yang dikenakannya memperlihatkan lekuk tubuhnya yang semampai.


Namun, matanya menyiratkan ratapan kesedihan. Begitu sendu.

Terlihat jelas tersimpan beribu – ribu rahasia di sana.


Mata cokelat tua miliknya mulai terlihat berkaca – kaca. Pandangannya nanar.


Lalu, ia menengadahkan wajahnya ke atas langit. Merapatkan kedua tangannya.


Gerakan bibirnya menunjukkan bahwa ia tengah berbisik, mengucapkan sesuatu.



Mungkin merapalkan doa kepada Sang Pencipta.


Entah apa isinya.



Kemudian, kulihat sosok gadis itu bangkit dari duduknya. Berjalan mendekat ke pinggir danau.


Menenggelamkan tangan halusnya ke dalam air sehingga menimbulkan suara percikan – percikan air.


Beberapa detik lamanya, ia menundukkan kepala. Bahunya bergetar.


Tetes demi tetes air mata membasahi wajahnya.


Mengalir perlahan sebelum akhirnya jatuh, bercampur dengan jernihnya air danau.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun