Kita banyak menemukan fenomena dimana perempuan selalu dinomorduakan setelah laki-laki di lingkungan masyarakat. Perempuan dianggap kurang capable dalam menjalani kehidupan luar selain pekerjaan domestik. Pandangan ini datang karena laki-laki dianggap lebih rasional daripada perempuan. Perempuan lebih dominan pada sikap afektif dan emosional dianggap sebagai kekurangan dalam melakukan pekerjaan publik karena akan kurang maksimal dan melibatkan perasaan daripada pemikirannya. Perbedaan gender dapat dilihat dari fenomena tersebut. Patriarki hingga saat ini masih eksis keberadaannya mengikuti pandangan jika laki-laki dianggap lebih kuat, lebih perkasa, lebih pantas mengerjakan hal-hal penting di luar sana, misalnya dalam hal pekerjaan yang bersifat pubik. Banyak pihak yang masih menganggap bahwa tugas dan kewajiban perempuan itu hanya dirumah, dapur, dan mengurus anak. Padahal, dibalik itu kodrat perempuan bukan hanya sekedar mengurus rumah, kodrat itu berbeda.
KEMBALI KE ARTIKEL