Demokrasi ideal dalam menjalin check and balance serta kebebasan berpendapat untuk mengawasi pemerintahan. Namun, pada era disrupsi suara pakar seringkali dipinggirkan oleh opini populer dari media sosial. Pilpres 2024 menjadi contoh yang menunjukan bagaimana narasi influencer akan lebih dipercaya dibandingkan dengan narasi yang dilakukan oleh para ilmuwan. Fenomena “kematian pakar” menyebabkan terjadinya degradasi terhadap demokrasi Indonesia dari prinsip keilmuan dan moralitas. Perlunya penghargaan terhadap pakar agar demokrasi terus berada didalam posisi optimalnya.
KEMBALI KE ARTIKEL