Melihat urgensi dan maksud dari dari Society 5.0, hal ini membuka pertanyaan mengenai peran apa yang dapat manusia dapatkan. Sekilas, peran manusia terbatas pada pekerjaan kasar dan pengoperasi peralatan teknologi, namun peran manusia lainnya yang tidak dapat digantikan oleh mesin dan teknologi adalah kemampuan berpikir yang dilandasi dengan moralitas, skill yang didapat pengalaman yang tidak terduga dan tidak mengikuti aturan "pakem", serta kemampuan negosiasi dan membaca situasi. Pendidikan vokasi yang difasilitasi dengan berbagai teknologi, memfasilitasi mahasiswanya dengan ketiga kemampuan tersebut dalam menghadapi Society 5.0. Bekal tersebut diiringi dengan tekad belajar yang kuat, keingintahuan yang besar, dan moralitas dapat menghasilkan manusia yang berpendidikan dan siap menghadapi Society 5.0. Dengan kata lain, di era Society 5.0, mahasiswa vokasi berkesempatan besar untuk memiliki berperan besar dalam memajukan dirinya sendiri, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga, dan Indonesia.