Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat Artikel Utama

Islam (Berserah) Yes, Paranormal No

26 November 2009   03:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:11 814 0
[caption id="attachment_29888" align="alignright" width="300" caption="SHUTTERSTOCK"][/caption] Di tahun 2006 bulan Januari ada berita yang saya baca dari Detik.com yang selalu menjadi bahan renungan untuk setiap hari raya Idul Adha sejak kejadian itu. Beritanya cukup umum tentang penuclikan atau hilangnya orang. Namun penuh makna untuk saya. Sebuah kisah dimana seorang gadis karyawan bank, tiba-tiba hilang, entah di culik, di bunuh atau mengaburkan diri. Kisah menariknya dimulai dari headlinenya "Orang Tua dari ... Menolak Polisi menggunakan Jasa Paranormal." Saya membayangkan dalam situasi demikian paniknya, saudara kita (yg kebetulan beragama Nasrani ini), ternyata konsisten dengan ajaran Nabi2 kita sebelumnya (dari Adam AS, Ibrahim AS, dll) untuk selalu menyerahkan diri secara "total" kepada yang diatas YME, ketika sampai kedalam sebuah pencarian makna yg hakiki. Bukan artinya orang tua itu tinggal diam saja, saya yakin dia bersedia mengorbankan seluruh harta dan tenaga, bahkan nyawanya untuk mendapatkan putri yang dicintainya. Tetapi dia tidak menyerah kepada Tahayul yang membawa dirinya kepada suatu situasi yang tercela oleh akal. Dia menolak secara total jasa paranormal yang kebanyakan bersifat mistis itu. Dia lebih baik Pasrah kepada yang Maha Kuasa sebagai pendamping dari usaha totalnya mencari putrinya yang hilang itu. Demikian juga dengan kisah Nabi Ibrahim, ketika mendapat petunjuk untuk mengorbankan anaknya, belliau tidak mengikuti kebudayaan yang kuat pada saat itu, seperti mencari orang sakti yang ada, meminta petuah ataupun tumbal. Beliau menuruti sebuah kepasrahan yang beyond our current comprehension. Namun apa yang kita dapatkan. Ternyata dibalik penyerahan diri secara total (baca: Islam-Total Submission), terdapat sebuah akal logika yang berbalik kepada kegiatan yang humanis. Islam mengajarkan kalau ternyata tidak ada tumbal, tidak ada seserahan, tidak ada pengorbanan percuma atas nama diluar nama Allah semata. Semua kegiatan kurban berakhir kepada kegiatan sosial, sehingga anjuran adanya ragam agama untuk kita "berlomba lomba dalam kebaikan" menjadi fakta yang nyata. Balik kepada kisah konsistensi orang tua dari karyawati bank yang hilang tersebut, apapun agama yang mereka anut tersebut, saya menaruh simpati total karena dalam posisi seperti mereka, saya sendiri tidak dapat membayangkan apa yang saya bisa dan akan lakukan. Kepasrahan mereka untuk melakukan usaha menemukan puteri mereka tanpa bantuan paranormal atau cara-cara mistik lainnya, merupakan bukti nyata sikap berserah diri secara total kepada YME. Semoga doa saya pada setiap lebaran haji ini membantu meringankan penderitaan mereka dan terima kasih saya kepada keluarga Nasrani yang terkena musibah tersebut atas perilakunya yang menginspirasi saya yang masih awam ini untuk selalu menyerahkan diri kepada Allah, dan menjalankan hanya yang masuk diakal saja seperti tantangan Allah kepada umat pengikut Nabi Muhammad SAW (Q 2:111 - baca Tafsir Al-Azhar - HAMKA). Wallahualam, JSJ Semoga renungan pendek ini dapat berkenan dihati saudara2 saya yang merayakan Harai Raya Idl Adha ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun