Tentu dukungan semacam ini punya dampak psikologis, misalnya saat ini, ketika UEFA menghukum Jose Mourinho larangan mendampingi El Real dalam 5 pertandingan (tinggal tiga lagi, karena sudah dihitung sejak pertandingan league 1 melawan Barcelona di Bernabeu), saya tentu merasa sedih. Untuk menghilangkan rasa sedih dan kecewa, saya berusaha bersikap rasional, dan salah satunya adalah dengan cara membaca hampir semua berita dan komentar mengenai Jose Mourinho, baik yang pro maupun kontra. Dengan cara ini, demikian keyakinan saya, sikap rasional dan kritis bisa mengalahkan emosi, dan semoga bisa memahami apa yang terjadi saat ini secara seimbang.
Ketika membaca berita-berita di berbagai situs berita online di dunia itulah saya terinspirasi menulis karangan ini. Judul karangan itu diambil dari komentar seorang pembaca The Telegraph bernama menggunakan nama Grincher (komentar posted pada 6 April 2011, jam 20:00 waktu Inggris). Mengapa UEFA menjatuhkan hukuman sekeras itu? Apakah reaksi the special one, klub, orang-orang di sekitarnya, dan juga dunia? Menarik untuk menemukan jawaban atas pertanyaan ini sekaligus mengungkapkan hal-hal lain yang barangkali menarik tetapi tidak sempat diwartakan media massa kita.
Dihukum Lima Pertandingan
Sebagaimana juga diwartakan media massa dalam negeri, Jose Mourinho dikenai larangan mendampingi klubnya selama lima kali pertandingan ke depan, termasuk larangan kelima yang masa hukumannya diperpanjang sampai tiga musim ke depan. Hukuman itu berkenan dengan komentar-komentarnya setelah pertandingan melawan Barcelona di Liga Champion. Tiga hanya itu. Mou juga diwajibkan membayar denda sebesar 50.000 Euro (1 Euro bernilai Rp.12.390), sementara Real Madrid FC harus membayar denda sebesar 20.000 Euro.