Di Indonesia, keberadaan pasar tradisional bukan hanya terkait dengan aspek ekonomi, melainkan juga mencakup norma, ranah budaya, serta peradaban yang telah berlangsung sejak lama di berbagai wilayah. Sebagai pusat aktivitas ekonomi yang melibatkan masyarakat, pola hubungan ekonomi di pasar tradisional menciptakan interaksi sosial yang akrab antara pedagang dan pembeli, pedagang dengan sesama pedagang, serta pedagang dengan pemasok. Hal ini merupakan warisan sosial yang mencerminkan kebutuhan bersosialisasi antarindividu. Fungsi pasar tradisional tidak hanya terbatas pada transaksi ekonomi, melainkan juga berperan sebagai pusat pertemuan, pertukaran informasi, kegiatan kesenian rakyat, bahkan menjadi destinasi wisata yang menarik. Dengan demikian, pasar tradisional bukan hanya merupakan ruang fisik, melainkan sebuah lembaga sosial yang terbentuk melalui proses interaksi sosial dan memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
KEMBALI KE ARTIKEL