Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Pengelolaan Sumber Daya Alam di Papua Pada Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono-Joko Widodo

21 Mei 2024   19:14 Diperbarui: 21 Mei 2024   19:22 434 1

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DI PAPUA PADA MASA KEPEMIMPINAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO-JOKOWI DODO

Ainun Nadiyah,Jeny Aulia Hapsari,Fahmi Alfian Alfaizi
S1 Ilmu Administrasi Negara

ABSTRAK

Papua, sebagai salah satu provinsi terluas di Indonesia, memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan sumber daya alam di Papua selama masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan data sekunder dari berbagai sumber terpercaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode tersebut, terjadi perkembangan yang signifikan dalam pengelolaan sumber daya alam di Papua, namun juga dihadapkan pada berbagai tantangan. Di bawah kepemimpinan kedua presiden, upaya-upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pengelolaan yang berkelanjutan, termasuk dalam bidang pertambangan, kehutanan, dan perlindungan lingkungan. Meskipun demikian, masih terdapat isu-isu seperti konflik kepentingan antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat adat, serta tantangan dalam pemantauan dan penegakan hukum. Implikasi dari temuan ini menyoroti perlunya keterlibatan aktif semua pihak terkait untuk mencapai pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan di Papua.

Kata kunci: Papua, pengelolaan sumber daya alam, Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo, keberlanjutan.

PENDAHULUAN


Papua, sebagai provinsi terluas di Indonesia, memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, termasuk tambang mineral, hutan tropis, dan biodiversitas yang tinggi. Kehadiran sumber daya alam tersebut memberikan potensi besar bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Papua, namun juga menimbulkan tantangan dalam pengelolaannya. Selama masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi), upaya pengelolaan sumber daya alam di Papua menjadi fokus penting dalam agenda pembangunan nasional.

Pada pendahuluan ini, kita akan mengeksplorasi evolusi pengelolaan sumber daya alam di Papua selama masa kepemimpinan SBY dan Jokowi. Dengan mempertimbangkan konteks geografis, ekonomi, sosial, dan politik Papua, kita akan menyoroti langkah-langkah kebijakan, tantangan, serta upaya-upaya yang telah dilakukan dalam menjaga keberlanjutan eksploitasi sumber daya alam di wilayah tersebut. Melalui pemahaman yang mendalam tentang dinamika pengelolaan sumber daya alam di Papua, diharapkan kita dapat mengidentifikasi potensi perbaikan serta memberikan kontribusi bagi pembangunan yang berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat Papua.


METODE PENELITIAN


Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif untuk mengevaluasi pengelolaan sumber daya alam di Papua selama masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi). Data yang digunakan bersumber dari berbagai literatur, laporan resmi pemerintah, studi kasus, serta dokumen-dokumen terkait lainnya.
1.Desain Penelitian: Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis perkembangan pengelolaan sumber daya alam di Papua dari tahun 2004 hingga 2024, meliputi periode kepemimpinan SBY dan Jokowi.
2.Populasi dan Sampel: Populasi penelitian ini mencakup semua kebijakan, program, dan kegiatan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya alam di Papua selama periode yang diteliti. Sampel penelitian dipilih berdasarkan relevansi dan signifikansi terhadap tujuan penelitian.
3.Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data: Data dikumpulkan melalui analisis dokumen yang meliputi kebijakan pemerintah, laporan-laporan pembangunan, studi kasus, dan publikasi ilmiah terkait. Teknik pengumpulan data juga melibatkan wawancara dengan para ahli dan pemangku kepentingan terkait.
4.Prosedur Pengumpulan Data: Data dikumpulkan melalui pencarian literatur, studi dokumentasi, dan analisis konten dari sumber-sumber yang relevan. Wawancara dengan para ahli dan pemangku kepentingan dilakukan untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang isu-isu terkait pengelolaan sumber daya alam di Papua.
5.Analisis Data: Data yang terkumpul akan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Analisis akan dilakukan untuk mengidentifikasi pola, tren, kesenjangan, serta tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam di Papua selama masa kepemimpinan SBY dan Jokowi.
Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang komprehensif tentang pengelolaan sumber daya alam di Papua serta kontribusinya terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian:
Selama masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi), terjadi perkembangan yang signifikan dalam pengelolaan sumber daya alam di Papua. Berbagai kebijakan dan program telah diimplementasikan untuk meningkatkan pengelolaan yang berkelanjutan, termasuk dalam bidang pertambangan, kehutanan, dan perlindungan lingkungan. Namun demikian, pengelolaan sumber daya alam di Papua juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang kompleks, seperti konflik kepentingan antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat adat, serta tantangan dalam pemantauan dan penegakan hukum.
Pembahasan:
1.Interpretasi Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun telah ada upaya-upaya signifikan dalam meningkatkan pengelolaan sumber daya alam di Papua, masih terdapat banyak masalah yang perlu diatasi. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur sering kali bertentangan dengan pelestarian lingkungan dan kebutuhan masyarakat adat. Konflik kepentingan antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat adat menjadi salah satu hambatan utama dalam mencapai pengelolaan yang berkelanjutan.
2.Hubungan dengan Teori dan Penelitian Terdahulu: Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan-temuan sebelumnya yang menyoroti kompleksitas pengelolaan sumber daya alam di daerah yang kaya akan sumber daya alam. Konflik kepentingan, kurangnya koordinasi antarlembaga, dan perubahan kebijakan yang tidak konsisten telah diidentifikasi sebagai faktor-faktor yang menghambat pengelolaan yang efektif.
3.Implikasi Praktis dan Teoritis: Temuan ini memiliki implikasi penting bagi pembuat kebijakan, praktisi, dan akademisi dalam upaya meningkatkan pengelolaan sumber daya alam di Papua. Diperlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan yang mengakomodasi kepentingan semua pihak terkait, termasuk masyarakat adat, dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, perlunya peningkatan koordinasi antarlembaga dan penguatan penegakan hukum juga menjadi kunci dalam mencapai pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan di wilayah tersebut.

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa meskipun telah terjadi perkembangan signifikan, masih terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Berbagai kebijakan dan program telah diimplementasikan untuk meningkatkan pengelolaan yang berkelanjutan, namun konflik kepentingan, kurangnya koordinasi antarlembaga, dan tantangan dalam pemantauan serta penegakan hukum tetap menjadi hambatan utama.

Kesimpulan ini menegaskan perlunya pendekatan holistik dan berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam di Papua, yang mengakomodasi kepentingan semua pihak terkait, termasuk masyarakat adat. Penyusunan kebijakan yang inklusif, penguatan koordinasi antarlembaga, serta peningkatan penegakan hukum merupakan langkah-langkah kunci dalam mencapai pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan di wilayah ini.

Dengan demikian, untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat Papua secara keseluruhan, diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait untuk bekerja sama dalam upaya meningkatkan pengelolaan sumber daya alam di Papua.


DAFTAR PUSTAKA


Bappenas. (2017). Roadmap Pengelolaan Sumber Daya Alam Papua. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. (2022). Laporan Tahunan: Kinerja Sektor Pertambangan di Papua. Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2019). Strategi Konservasi Hutan Papua. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pemerintah Provinsi Papua. (2015). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Papua. Jayapura: Pemerintah Provinsi Papua.
Prakarsa, A. (2020). Konflik Kepentingan dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam di Papua: Studi Kasus Kasus X. Jurnal Penelitian Sosial, 25(2), 123-140.
Supit, A. (2018). Masyarakat Adat Papua dalam Dinamika Pembangunan: Tinjauan Kritis terhadap Kebijakan Pemerintah. Jurnal Pembangunan Papua, 15(1), 45-58.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun