kau yang menunjukkan harmoni angan dan nyata
bahwa kau yang tak percaya takdir melainkan pilihan
bahwa kau yang tumbuh dari rasa dan hidup dari naluri
sungguh engkau yang tetap genggam serpihan kisah tulusmu
yang koyak karena jarak, yang redam karena pinta
sungguh engkau yang mengemas manis kepahitan dari kisah tulusmu
merangkum menjadi "23 sabtu", mengubahnya menjadi pilar hidupmu
sungguh engkau yang menyimpan itu sendiri, tanpa kepemilikan
jauh dari pendampingmu, jauh dari buah hatimu.
adalah kau, pelita kehidupan dari pilar yang runtuh
adalah kau, pesan Ilahi yang Ia siratkan pada kisahmu
dan padaku engkau tetaplah engkau, tak pernah kau rubah itu
dan bagiku engkau tetaplah engkau, sahabat karibku.
20/03/2010
aku