Bagi sebagian masyarakat Desa Hakatutobu, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), laut, merupakan sumber kehidupan utama sekaligus rumah bagi mereka. Setiap harinya, 275 kepala keluarga menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam yang ada di pesisir. Namun,sejak masuknya kuasa pertambangan (KP), lingkungan pesisir laut menjadi rusak, akibat banjir lumpur merah dari sisa-sisa material tambang yang mengalir ke laut. Dampak dari itu, bukan hanya berimbas pada biodiversity pesisir laut Pomalaa, namun berdampak pula pada perekonomian masyarakat.