ijinkanlah kukecup keningmu
bukan hanya ada di dalam angan
esok pagi kau buka jendela
kan kau dapati seikat kembang merah
engkau tahu aku mulai bosan bercumbu dengan bayang-bayang
bantulah aku temukan diri
menyambut pagi membuang sepi
ijinkanlah aku kenang sejenak perjalanan
dan biarkan ku mengerti apa yang tersimpan di matamu
barangkali di atas telaga ada tersisa butiran cinta
dan semoga kerinduan ini bukan hanya mimpi di atas mimpi
ijinkanlah aku rindu pada hitam rambutmu ho ho ho
dan biarkan ku bernyanyi demi hati yang risau ini ho ho ho
barangkali di tengah telaga ada tersisa butiran cinta
dan semoga kerinduan ini bukan hanya mimpi di atas mimpi
(Elegi Esok Pagi ciptaan Ebiet G. Ade)
Itulah syair lagu Elegi Esok Pagi, lagu paling romantis, menyentuh dan membuat hati jadi klepek-klepek. Bagiku yang suka semua lagu Ebiet, ini yang paling favorit. Bahkan saat masih gadis dulu, Mbak Rini sepupu saya dengar lagu ini, sampai membuka jendela......ternyata tak ada seikat kembang merahnya Ebiet.....duh saking menghayati lagu ini.
Masih banyak lagu Ebiet yang menawan. Paling populer Berita Kepada Kawan yang bertutur tentang bocah kecil yang sendirian kehilangan ayah ibunya dalam musibah Sinila di Dieng Batur Banjarnegara. Ebiet kelahiran Wanadadi Banjarnegara, tak heran menulis lagu ini saat ada bencana kawah Sinila yang mengeluarkan asap beracun dan menelan korban tak sedikit. Ayahanda Ebiet pernah jadi camat di Batur, daerah pegunungan Dieng di ujung utara timur laut kota Banjarnegara.
Lagu cinta Ebiet yang fenomenal adalah seri Camellia. Dari Camellia 1 sampai Camelia 4. Saya paling suka Camellia 2, kebetulan dulu pernah punya kasetnya, walau hilang dipinjam teman. Padahal di album Camellia 2 lagunya bagus semua antara lain, Dosa Siapa Ini Dosa Siapa, Kalian Dengarkah Keluhanku.
Lagu lain yang indah syairnya dan enak didengar Titip Rindu untuk Ayah, Cita-cita Kecil si Anak Desa, Menjaring Matahari, Kereta Biru Malam.
Saya beruntung pernah mendengar suara Ebiet G. Ade saat menyanyi langsung, dan astaga suaranya sebening yang di kaset! Saat itu Ebiet diundang di alun-alun Banjarnegara dalam rangka acara Kejuaraan Nasional Arung Jeram sekitar tahun 2009 kalau tak salah. Saya merinding dengar suaranya yang merdu dan petikan gitarnya. Masyarakat tumpah ruah menyaksikan konser ini. Maklum kami merasa dekat dengan Ebiet karena dia berasal dari Banjarnegara. Sama seperti kami dekat dengan Novia Kolopaking yang kakek buyutnya dulu Bupati Banjarnegara. Sebagaimana kami bangga dengan Chris John yang lahir dan dibesarkan di Rakit Banjarnegara.
Siapa sih perempuan yang tak tersentuh dan merinding dengar lagu Elegi Esok Pagi? Lagu dan syair yang indah yang ditulis penyair yang merasa gagal jadi penyair hingga beralih jadi penyanyi sekaligus penulis lagu yang puitis.
Andai panitia ulang tahun Banjarnegara tahun 2012 kelak pada tanggal 22 Agustus mengundang Ebiet untuk menyanyi di alun-alun, saya pasti eh Insya Allah akan menontonnya.
BUDE BINDA
Banjarnegara, 30 Januari 2012