Benar saja perjalanan lancar dan setengah jam kemudian aku sudah sampai di muka toko Santi temanku.
Aku turun dari boncengan Mega Pro Mas Warjo, mengucapkan terima kasih dan turun serta melepas helm dan menyerahkan pada Mas Warjo. Dengan tenang aku berjalan menyalami teman yang sudah datang.
Hanya itu, aku segera duduk di bangku teras rumah Intan yang ada di sebelah toko Santi. Duduk di sampingku Sidi yang mengajakku ngobrol dan bertukar nomor telepon. Beberapa teman datang, jerit pekik girang bersahut-sahutan. Aku banyak yang pangling, sementara mereka jarang yang pangling padaku. Menebak tepat namaku, bersalaman, berciuman yang sesama perempuan dan bersalaman dengan laki-laki.
Bambang, Waris, Choirin, Elly, Murdiani, Saefi, Cinto.....ah banyak lagi. Beberapa mobil datang lagi.
Tawa, canda begitu heboh. Akhirnya setelah terkumpul, kami pun berangkat kondangan ke rumah Jarwo di gunung selatan kota. Aku ikut naik mobil Yoyon yang jadi polisi. Di mobil canda, tawa, gosip tentang teman-teman bersliweran.
Hujan turun saat kami sampai, aku yang selalu bawa payung memayungi tubuhku.
Aku sibuk cerita dengan Cinto yang ada di sampingku, tak lama, Ita memanggilku untuk duduk dengannya. "Tut, kamu ngajar di mana?". Kami pun terlibat obrolan tentang kerja, kuliah, anak, suami. Tak lama kemudian teman lain memanggilku mengajak bergabung, aku pindah ke meja Tri Bakti dan Puji. Cerita lagi tentang pohon jambu yang dulu tumbuh di samping rumah dan biasa dipanjat teman-teman saat main ke rumahku.
Setelah lama kami ngobrol menuntaskan rindu, hujan mereda kami pun berpamitan.
Aku segera berjalan lebih cepat menyusul Amanah dan berbincang dengannya.
Reuni yang indah sekaligus menyenangkan. Entah kapan lagi kami bisa berkumpul. Semoga di Idul Fitri mendatang kami bisa kumpul lagi.
Banjarnegara, Senin 11 April 2011