Jagalah hati jangan kau nodai begitu lirik lagunya Ustad Aa Gym. Jika hati kita baik maka baiklah seluruh diri kita sebaliknya jika hati kita jelek maka buruklah seluruh diri kita. Mari berkaca adakah di hati masih tersimpan iri pada teman, tetangga, saudara? Bisa jadi bahkan iri hati itu menimbulkan rasa ingin orang yang dicemburi menjadi celaka maka dengkilah yang ada di hati .
Cobalah berlatih untuk bahagia kala teman, saudara, tetangga mendapat keberuntungan atau tampak lebih sukses dari kita. Tatalah hati saat orang lain tidak sependapat dengan kita. Karena tiap-tiap orang berbeda pendapat, pandangan dan tujuan hidupnya. Biarlah kita hidup dengan prinsip kita dan orang lain hidup dengan prinsip mereka.
Kata suamiku hati seluas samudra, perumpamaan untuk bisa menerima orang lain apa adanya, memaklumi orang lain, menghargai perbedaan.
Jika hati telah bisa seluas samudra, wajah pun akan cerah ceria. Tak ada lagi wajah yang masam, merengut. Wajah ceria, murah senyum tentu akan enak dipandang dan penampilan kita menjadi menarik. Mungkin ini yang disebut inner beauty.
Kiranya kita dapat menghindarkan diri dari penyakit hati ; iri hati, dengki, pemarah, mudah tersinggung dan lain-lain dengan mencoba menerapkan Tombo Ati atau obat hati lagu karangan Sunan Kalijaga. Obat hati ada 5 perkara :
1. Membaca AlQuran dengan maknanya
2. Sholat malam
3. Dzikir di waktu malam
4. Puasa
5. Berteman dengan orang pandai ilmu agamanya/alim.
Syair Tombo Ati dalam bahasa Jawa : Tombo ati iku lima perkarane/Kaping pisan maca Quran terus maknane/Kaping pindo sholat mbengi lakonana/Kaping telu dzikir wengi ingkang suwe/Kaping pate weteng ira luweana/Kaping lima wong sugih ilmu dikembulana/ Salah sawijine sapa wonge bisa nglakoni/Insya Allah Gusti Allah nyembadani.
Jika bisa melakukan kelima hal tersebut Insya Allah Allah SWT akan mengabulkan, hati kita yang sakit menjadi sembuh, terobati dari penyakit hati.
Semoga kita dapat menyembuhkan hati kita dengan obat hati. Kejernihan hati yang tergapai akan sangat indah. Tak ada lagi sakit hati dengan kesuksesan orang lain. Sabar, lapang dada, menghargai perbedaan pendapat, menghargai prinsip hidup orang lain. Hati yang tenang atau jiwa yang tenang akan membuat hidup kita sehat, bahagia. Semoga kelak di akhirat kita termasuk yang dipanggil Allah SWT : "Hai jiwa yang tenang masuklah ke surgaku", amin.
Tulisan kecil semoga ada hikmahnya, nasehatku untuk diriku sendiri, semoga bermanfaat bagi pembaca. Mari kita raih kejernihan hati, ketenangan jiwa di akhir bulan Ramadhan ini.
Banjarnegara, 3 September 2010. 24 Ramadhan 1437 H.