1. Liberalisme Ekonomi: Politik kapitalis mendasarkan diri pada prinsip-prinsip liberalisme ekonomi, di mana pasar bebas dan persaingan dianggap sebagai mekanisme yang paling efisien untuk mengatur produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Pemerintah diharapkan memiliki peran minimal dalam ekonomi dan terlibat terutama dalam memastikan perlindungan hukum dan kebebasan individu serta mengatasi kegagalan pasar yang signifikan.
2. Dominasi Korporasi: Politik kapitalis cenderung memperkuat peran dan kekuatan sektor korporasi. Perusahaan swasta, khususnya yang besar dan multinasional, memiliki pengaruh yang kuat dalam proses pengambilan keputusan politik. Mereka sering memiliki akses yang lebih besar terhadap pemimpin politik dan berusaha untuk mempengaruhi kebijakan yang menguntungkan kepentingan mereka sendiri.
3. Deregulasi: Politik kapitalis mendukung deregulasi ekonomi, yang mengurangi hambatan dan batasan pada kegiatan bisnis. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas pasar dengan mengurangi peraturan yang mengikat dan birokrasi yang berlebihan. Deregulasi dapat mengarah pada pelonggaran aturan lingkungan, tenaga kerja, keuangan, dan sektor lainnya.
4. Privatisasi: Politik kapitalis sering mendorong privatisasi, yaitu proses mengalihkan kepemilikan dan pengelolaan entitas publik ke sektor swasta. Privatisasi dapat mencakup penjualan aset negara seperti perusahaan, layanan publik, dan sumber daya alam kepada investor swasta. Tujuan privatisasi adalah meningkatkan efisiensi dan kinerja sektor publik melalui persaingan pasar dan dorongan keuntungan finansial.
5. Ketimpangan Ekonomi: Politik kapitalis dapat menyebabkan ketimpangan ekonomi yang signifikan. Meskipun mekanisme pasar dalam teori dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, distribusi kekayaan dan pendapatan yang tidak merata dapat terjadi, dengan kekayaan yang terkonsentrasi pada segmen tertentu dari masyarakat. Ketimpangan ekonomi ini dapat menyebabkan masalah sosial dan politik, seperti ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi.
Perlu dicatat bahwa ini adalah gambaran umum dan ada variasi dalam implementasi politik kapitalis di berbagai negara. Beberapa negara mungkin menerapkan regulasi yang lebih ketat atau program sosial untuk mengurangi ketimpangan ekonomi, sementara negara lain mungkin menganut pendekatan yang lebih liberal dan berorientasi pasar.