Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Dunia Berbeda *

12 April 2011   17:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:52 51 0



"aaaaaaaaaaaaa" teriak aku ngos-ngosan, "tuhan, mimpi itu makin nyata"helaku dalam hati

yepp, udah semingguan ini aku mimpi ada di dunia berbeda dalam hidupku, aku seperti ada di dalam keadaan yang aku yakin itu ga mungkin.

malam itu, malam paling bahagia buatku.

hmm udah hampir setahun aku ga pernah berkumpul dan bercengkrama dengan keluarga ku, ya begitulah nasib seorang anak perantauan.

tapi akhirnya malam membawa aku pulang ke rumah.

ke tempat dimana aku menghabiskan sebagian besar hidupku. tempat dimana aku di perkenalkan tentang dunia ini.

"selamat dataaaang anakku, rumah ini selalu menyambutmu dengan hangat" sapa ayahku ramah ketika pertama kalinya aku menginjakkan kakiku di depan pintu rumah.

peluk haru biru keluargaku memaksa air mata ini harus mengalir, padahal seingatku sudah hampir setahun semenjak aku pergi merantau, aku hampir lupa bagaimana rasanya mengeluarkan air mata itu.

terlalu keras hidupku di sebuah perantauan, terlalu mandiri hidupku disana.

sampai-sampai ngga ada lagi kesempatanku untuk menangis apalagi terpuruk.

"rumah ini selalu menunggu kamu sayang, pintu ini selalu terbuka untukmu" kata ibuku menahan tangis bahagianya.

tapiiiii, wait..wait tiba-tiba aja fikiranku, rasa kangenku akan rumah "cinta" ini sirna.

yang ada justru rasa asing, mungkinkah terlalu asing diriku dalam rumah ku sendiri?

atau mungkin aku sudah lupa tentang bagaimana hangatnya rumah ini.

entahlah, aku coba untuk menyamankan diriku sendiri.

setahun yang lalu, memang aku memutuskan untuk pergi dari rumah ini.

pergi untuk mencari sesuatu yang aku impikan selama ini.

mungkin setahun lalu, adalah fase-fase dimana aku sebagai seorang anak merasa sangat tidak berguna di mata kedua orangtua ku.

dari situ pula aku memutuskan untuk pergi, pergi untuk kembali tepatnya.

karena aku janji saat-saat sebelum aku memutuskan benar-benar pergi, aku tidak akan kembali sampai aku bisa mendapatkan apa yang aku impikan itu yaitu membuat kedua orangtuaku bangga dan bahagia, walaupun hanya sedikit yang bisa aku berikan ke mereka dibandingkan apa yang mereka berikan untukku .

"hay kamarku, rinduuu rasanya setahun ga tidur bareng kamu"celoteh-celotehku ga jelas sambil langsung tidur-tiduran di springbed ku yang aku gunakan sejak lahir sampai saat ini.

tiba-tiba aku tertidur, namun saat aku bangun dan menatap kenyataan, aku memang merasa ada di dunia yang berbeda.

"aaaaaaaaaaaaa" teriak aku ngos-ngosan, "tuhan, mimpi itu makin nyata"helaku dalam hati

ternyata semua itu hanya mimpi, karena sampai detik ini aku belum juga bisa pulang ke rumah itu, padahal 3 tahun sudah aku menginjakkan kaki-ku di negeri orang.

yaaa, semua itu sirna..

tapi pelukan itu begitu nyata, aroma khas rumahku begitu nyata, semuanya begitu nyata.

ciledug, 22 Maret 2011

best regard, Jelita Bunga Lalang

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun