Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Penjual Bunga Edelweis di Gunung Bromo

9 September 2013   20:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:08 1139 1
Ada hal yang menarik di kawasan wisata Gunung Bromo. Di sana di antara keindahan panorama alamnya yang menawarkan selaksa pesonanya , ada beberapa pria penjual bunga. Tidak sembarang bunga, karena bunga itu adalah  Edelweiss yang  eksotis dan  khas daerah pegunungan. Bunga Edelweiss itu juga dikenal sebagai Bunga Abadi yang terus berkembang tiada hentinya. Para penjual bungayang umumnya warga yang tinggal sekitar Gunung Bromo itu mengenakan pakaiannyayangcukup khas . Merekasenantiasa mengenakan epatu boot, kacamata, balaklava ( pentup kepala ) dan sarung yang menyelubungi tubuhnya. Penjual bunga edelweiss yang pertama saya jumpai di dekat tempat parker yang tak jauh dari lokasi Pura Luhur Poten di lautan Pasir Gunung Bromo. Kepada wisatawan, dia menawarkan harga Rp 15.000 untuk setiap ikat yang terdiri dari bunga Edelweiss dan bunga kering lainnya. Bunga Edelweiss itu ada yang dalam warna alaminya dan ada juga yang telah diberi pewarna buatan. Semula penjual bunga itu  tidak keberatan ketika saya memotretnya. Namun sikapnya  berubah menjadi tak ramah ketika saya hanya memotretnya tanpa membeli bunga yang dia tawarkan. Saya pun melanjutkan perjalanan menuju ke kawah Gunung Bromo. Ketika sampai di bagian bawah dekat tangga untuk menuju ke kawah, saya menjumpai penjual bunga edelweiss lainnya. Penjual bunga yang satu ini cukup ramah. Dia tidak keberatan ketika saya memotretnya beberapa kali. Bahkan dia juga berkenan ketika saya mengarahkannya untuk berposeketika saya memotretnya. Penjual bunga yang berikutnya saya jumpai tepat di ujung tangga yang berada di dekat kawah. Dengan bersandar pada pagar pembatas kawah, penjual itu menjajakan daganganya. Dia juga cukup ramah untuk difoto.Beberapa wisatawan baik dari nusantara maupun mancanegara tampak antusias membeli bunga-bunga itu. Para penjual bunga itu mengaku sebenarnya  tahu kalau bunga jenis ini termasuk jenis tanaman yang dilindungi agar tidak punah. Namun karena mereka beralasan bahwa bunga itu merupakan tanaman liar yang senantiasa tumbuh secara alami di kawasan Gunung Bromo, aktifitas pengambilan dan penjualan bunga Edelweiss itu tetap saja mereka lakukan sampai saat ini. Tentu saja ada motif ekonomi yang melatar belakanginya. Sebuah kisah dan keindahan di Gunung Bromo yang menyimpan ironi tentang Bunga Edelweiss dan para penjualnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun