Sepintas tak
ada yang istimewa pada piring keramik itu. Warnanya putih dengan hiasan berupa garis lingkaran, bunga dan dedaunan
yang berwarna biru. Pada bagian tengahnya terdapat gambar seekor burung. Tetapi setalah melihat lembar informasi yang
ada di dekatnya, ternyata ada yang istimewa dengan keramik itu.
Piring keramik itu selain telah berusia 369 tahun, juga merupakan keramik yang bersejarah karena merupakan peninggalan masa Dinasti
Ming pada tahun 1368 - 1644. Yang menarik, keramik kuno itu tak hanya ada satu saja. Tetapi ada belasan keramik lainnya yang kesemuanya dalam kondisi utuh, bagus dan terawat dengan baik. Piring keramik itu merupakan salah satu koleksi keramik kuno yang ada di
House Of Sampoerna - Surabaya. Koleksi keramik-keramik yang kesemuanya berwarna biru dan putih itu ditempatkan dalam etalase kayu . Berada di Ruangan 1 pada museum yang menyimpan benda-benda tentang sejarah industri Rokok Sampoerna. Koleksi pring lainnya dengan ukuran yang lebih kecil . Selain berhias dengan flora dan dedaunan, di bagian tengahnya juga berhias lingkaran dengan motif yang dekoratif. Ada juga koleksi berupa mangkok yang berhias motif flora dan dedaunan pada bagian luar dan dalamnya. Koleksi mangkok lainnya berhias motif garis-garis dan lingkaran kecil. Di dekat mangkok yang satu ini ada keramik yang berbentuk ornamen berupa sepasang
bebek atau angsa. Pada koleksi yang lainnya terdapat empat buah guci atau gentong yang mungkin pada masa lampau digunakan untuk sebagai wadah untuk tempat atau menyimpan minuman. Guci itu ada yang bermotif bunga dan dedaunan. Ada juga guci yang bermotif Naga, hewan mitos dalam budaya Tiongkok. Koleksi yang berikutnya berupa guci atau gentong yang ukurannya cukup besar dan tinggi . Ketiganya memiliki bentuk dan motif yang berbeda. Kemungkinan funsginya juga sama sebagai wadah untuk menyimpan minuman. Sayang di etalase itu tak disebutkan kapan dan
dari mana asal diperolehnya keramik-keramik kuno itu. Apakah berasal
dari pembelian dari kolekstor, galeri seni , balai lelang dan sebagainya. Selain itu juga tak disebutkan berapa nilainya. Terlepas dari tiadanya informasi itu, dengan kekunoan dan latar belakang historisnya, tentu keramik-keramik itu sangat berharga dan
mahal harganya. Dan dengan kekayaan yang dimilikinya, bukan merupakan hal yang sulit bagi Dinasti Sampoerna untuk bisa mendapatkan benda-benda itu sebagai koleksi pribadinya.
Keberadaan keramik-keramik kuno itu menjadi salah satu daya tarik dari sekian banyak benda-benda koleksi yang menarik lainnya di museum yang indah dengan koleksi yang terbatas dan ekslusif ini.
KEMBALI KE ARTIKEL