22 Juli 2013 22:48Diperbarui: 24 Juni 2015 10:114381
Gereja Merah, begitulahwarga di KotaProbolinggo – Jawa Timur menyebut bangunan ini. Sesuai dengan namanya, bangunan tempat beribadah umat Kristiani itu memang berwarna merah pada semua bagiannya.Selain warnanya yang tampak mencolok, keindahan bangunan dengan arsitekturnya yang indah dan unik ini tentu memancing siapa saja yang melintas di Jalan Suroyo di kota Mangga ini.Gereja Merah itu bernama lengkapGereja Protestan Indonesia Barat ( GPIB ) Immanuel. Selain dikunjungi oleh para umatnya, selama iniGereja Merah juga sering dikunjungi oleh wisatawan dari nusantara dan mancanegara. Wisatawan dari mancanegara itu umumnya berasal dari Belanda.Mereka ingin mengetahui dan menyimak tentang pesona keindahan dan sejarah Gereja Merah. Gereja ini dibangun pada tahun 1862.Gereja Merah yang struktur bangunannya sebagian besar terbuat dari besi baja ini dulu memang dibuat dan dirancang di Belanda. Setelah jadi, struktur bangunan dengan system bongkar-pasang (knock down) itu kemudian dikapalkan ke Probolinggo. Sesampai di Probolinggo, struktur bangunan itu dirangkai kembali menjadi bangunan gereja. Pada masa lampau , dinding gereja berupa papan kayu biasa. Karena tidak rata , dalam perkembangannya dinding kayu itu kemudiandilapisi dengan kayu lapis.Yang unik, di dunia hanya ada dua gereja yang bentuknya seperti ini, yaitu satu di Denhaag, danyang satunya lagi di Gereja Merah - Probolinggo ini .Gereja merah ini dibangun oleh Pendeta Pati Rajawane, berdiri pada masa Belanda di bawah kepemimpinan Bupati Meijer, Bupati Probolinggo pertama.Gereja Merah menempati lahan yang cukup luas dengan terdapat taman di sekitarnya.Ornamen di bagian luar gereja tampak klasik dan bernuansa warna merah. Begitu juga dengan ornamen-ornamen yang ada di ruangan di bagian dalamnya.Di dalam ruangan gereja terdapat sebuah Mimbar yang berbentuk piala dan biasa digunakan dalam sakramen perjamuan kudus. Selain itu juga tedapat Cawan yang berukuran kecil yang digunakan untuk meletakkan air baptisan pada sakramen Baptis. Cawan itu juga terbuat dari baja, sehingga karena berat menyebabkan benda itu tidak mudah digeser oleh satu orang saja.Tutup cawan itu sendiribisa dibuka untuk mengambil air baptis yang sudah dipersiapkan. Jika sedang tidak digunakan untuk melakukan sakramen baptis, cawan itu dibiarkan dalam keadaan kosong. Di altar gereja tua itu tertera tulisan ”Gebouwd Anno 1862” yang berarti dibangun tahun 1862.Tangga yang menuju di balkon yang ada di Gereja Merah ini juga beberntuk menarik. Untuk Balkon biasanya digunakan sebagai tempat paduan suara gereja menyanyikan doa dan lagu-lagu pujian. Warna merah pada gereja ini ternyata memiliki makna simbolis dari warna darah sebagai bentuk pengorbanan Yesus Kristus kepada umatnya.Dengan keunikan bangunan dan kisah sejarahnya, Gereja Merah ini menjadi salah satu dari banyak bangunan kuno yang indah dan bersejarah yang ada di sepanjang ruas jalan menuju ke alun-alun Kota Probolinggo.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.