Sebagai pelukis, lanskap dan lekuk pegunungan yang berjejer di matanya adalah mahakarya. Binar mata Risti, benar-benar tersihir oleh panorama yang membuatnya takjub. Sesekali, ia mengusap kaca jendela kereta yang rabun tersebab uap napasnya. Ia tak rela jika pandangannya menjadi kabur. Benarlah kiranya ungkapan yang menyebutkan bahwa bahagia itu sederhana.
KEMBALI KE ARTIKEL