Afirmasi positif sering kali digunakan untuk meningkatkan self-esteem, yang pada akhirnya bertujuan untuk mendorong adanya perubahan positif dalam hidup. Well, kalau kamu tak sering mengatakan afirmasi kepada diri sendiri, akan terdengar aneh rasanya untuk menyebut betapa keren diri kamu sendiri… tapi faktanya, afirmasi adalah cara efektif untuk melawan narasi monolog negatif yang terkadang sering terserap ke alam bawah sadar.
Claude Steele (1988) menggagas teori self-affirmation yang menyebutkan bahwa kita bisa mempertahankan integritas diri lewat berkata pada diri sendiri tentang hal positif yang kita yakini. Namun perlu digarisbawahi, mempertahankan integritas diri bukan semata-mata tentang menjadi sempurna, hebat, ataupun cemerlang. Kita hanya harus menjadi kompeten – sesuai nilai personal yang diyakini – agar bisa menghadapi tantangan hidup secara baik dan fleksibel.
Afirmasi positif bisa membantu memperluas keyakinan diri untuk jadi tangguh ketika kesulitan muncul, hingga pada akhirnya memicu pola pikir optimis. ketika berhadapan dengan tekanan sosial ataupun perasaan tak nyaman terhadap isu kesehatan dan melepaskan kita dari kecenderungan menenggelamkan diri dalam pikiran negatif. Bahkan beberapa studi* membuktikan bahwa…
* Self-affirmation menurunkan kadar buruknya kesehatan akibat stres;
* Self-affirmation meningkatkan gaya hidup sehat lewat niatan mengonsumsi buah dan sayuran lebih banyak;
* Self-affirmation memiliki hubungan positif dalam pencapaian akademik bagi para siswa yang merasa tertinggal di sekolahnya.