“uda, kerja nanti setahun langsung nikah aja, gak usah lama-lama”, seru si bapak lewat telepon. Waktu baru saja wisuda dan baru dapat kerja di salah satu perusahaan. Saya magut-magut aja, sementara dalam hati, seruan itu masih cukup mustahil, lagian umur juga masih terlalu hijau. Pun saya sudah punya standar wanita masa depan itu nantinya, jadi tinggal proses.