Bahan yang umum digunakan sebagai sterilisasi adalah disinfektan, yang secara umum mengandung bahan beracun seperti natrium hipoklorit atau alkohol. Kedua bahan tersebut apabila digunakan secara berkepanjangan dapat menimbulkan efek samping berupa  iritasi pada kulit, mata, sistem pernafasan, dan karsinogenik. Oleh karenanya, diperlukan inovasi sebagai alternatif sterilisasi permukaan benda yang lebih aman dan potensial dalam mencegah penularan COVID-19.
Berawal dari kegelisahan akibat masalah tersebut, tim yang terdiri atas tiga mahasiswa asal Universitas Sebelas Maret berinovasi menciptakan pelapis benda dengan fitur antivirus yang potensial. Mereka adalah Nurani Alawiyah (S1 Kimia), Jeesica Hermayanti Pratama (S1 Kimia), dan Achmad Nurul Yaqin (S1 Kedokteran) yang tercetus memanfaatkan limbah biomassa penghasil selulosa yaitu tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai bahan utama pembuatan pelapis. Dengan didampingi oleh Dr. rer. nat. Maulidan Firdaus, S.Si., M.Si., ide tersebut mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI dalam skema hibah penelitian Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2021.