Bapak memangkuku ketika kereta mulai bergerak maju. Kulihat wajah bapak yang sudah mulai menua, perasaan cemas terpancar jelas. Bapak tak henti-hentinya melihatku sambil memperbaiki letak kepalaku dan menutupinya dengan jaket kesayangannya. Sesekali kulihat bapak menitikkan air mata. Sesekali bapak menebar senyum pada orang-orang yang menyapanya sambil memangkuku dengan hati-hati.
KEMBALI KE ARTIKEL