Salah satu prinsip utama dalam teologi ajaran Mu'tazilah di kalangan  Al-Hudzailiyah dan pengikut Sayid Al-Murtadha adalah ajaran tentang
 Al-Ashlah wal-Shalah.  Konsep ini seperti yang diulas oleh Syaikh Hasan Hanafi, Muhammad  Arkoun dan Goldhizer terkait erat dengan sentimen anti-pemerintah Bani  'Umayyah yang dianggap represif menggunakan nas-nas syari'ah dalam  bidang akidah seperti masalah tentang ketuhanan dan masalah kalam  (hermeneutika) Al-Quran yang dinilai tidak mencerminkan keyakinan yang  rasional (
ma'qul) dan
muhtasib (
accountable), dimana pemahaman praktis dan idealis seperti ini pada umumnya menilai nas-nas agama tidaklah bersifat
tauqifi (petunjuk) dan
adalah (indikator)  terhadap kemalsahatan yang dicapai umat, bahkan terkadang prinsip ini  meragukan akan pendapat ataupun pemahaman yang telah sah, dengan alasan  bahwa pendapat tersebut terkadang tidak relevan untuk mencapai nilai  maslahat di kalangan umat.Â
KEMBALI KE ARTIKEL