Sang Kodok, sebutan khas Indonesia untuk mobil Volkswagen Type 1 atau VW Beetle yang klasik itu. Mobil terlaris di dunia yang hanya dikalahkan oleh Toyota Corolla (meskipun Corolla berganti desain lebih dari 10 kali), dan saudaranya yang lebih muda VW Golf (meskipun Golf bukan mobil sangat populer di sini).
Sejarah sang Kodok memang gak bisa dipisahkan dengan sejarah mobil Volkswagen. Karena mobil ini memang produksi pertama yang melambungkan nama (dan logo) VW ke puncak dunia. Konon Adolf Hitler, yang ketika jadi kanselir, memerintahkan Ferdinand Porsche untuk membuat mobil rakyat (=volkswagen) yg bisa mengangkut penumpang 5 orang, dengan konsumsi bbm seliter 14km. Jadilah KdF (Kraft durch Freude)Wagen yang konsepnya pertama kali jadi tahun 1934, yang dianggap sebagai hari jadi VW.
Selama perang (Dunia II, 1939-1945) mobil ini diproduksi untuk keperluan perang dalam bentuk Kubelwagen, atau Schwimwagen (yg bisa berenang itu). Tapi praktis produksi baru dimulai (kembali) sejak 1946, dan baru benar2 digenjot produksinya secara massal sejak 1949. Tahun 1978 pabrik VW Jerman menghentikan produksi type ini. Tapi pabrik di Mexico baru benar-benar menghentikan produksinya tahun 2003.
Mobil ini masuk ke Indonesia, konon..... sejak 1947. Tapi itu konon, dan yang nulis belum pernah liat. Jadi ..... cerita sang Kodok di sini, dimulai sejak versi 1949, karena versi itulah yang eksis di Indonesia (meskipun lansiran 1949 itu jadi barang langka bukan main). Sang Kodok versi terakhir yg ada di Indonesia hanya sampai 1976. Semuanya bentuknya nyaris sama, dengan konsep mesin di belakang tanpa radiator, lima penumpang dan hanya dengan 2 pintu.
Meskipun sejak tahun 2000 VW merilis New Beetle, tapi konsep mobilnya jauh berbeda (meskipun bentuknya mirip). Pun para pemilik mobil versi ini juga ogah kalo mobilnya digolongkan sebagai Kodok. Jadi mobil versi ini gak masuk dalam cerita legenda ini.
*